Pelajari Mal Pelayanan Publik, Pemkot Denpasar Sambangi Pemkot Batam, Disambut Pantun & Balas Pantun

Pemkot Denpasar belajar tentang Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kota Batam. Kedatangan rombongan ini diterima oleh Sekda Kota Batam Jefridin

Penulis: Putu Supartika | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Pemkot Denpasar kunjungi Pemkot Batam, Kamis (21/11/2019) siang. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar belajar tentang Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kota Batam.

Rombongan dari Pemkot Denpasar datang ke Batam pada Kamis (21/11/2019) siang.

Kedatangan rombongan ini diterima oleh Sekda Kota Batam, Jefridin di Kantor Walikota Batam.

Turut hadir pula Kepala BP2RD, Raja Azmansyah serta pimpiman OPD terkait di lingkungan Pemko Batam.

Rombongan dari Denpasar pun disambut pantun sebagai ucapan selamat datang.

Sebelum sambutan, hingga akhir acara pun disambut dengan pantun.

Pada pertengahan diskusi pun terjadi ajang balas pantun antara Sekda Kota Batam dengan Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara.

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan bahwa pelaksanaan kunjungan studi banding ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memaksimalkan pelayanan publik di Kota Denpasar.

Dimana hal ini sesuai dengan prestasi yang ditorehkan Pemkot Batam yang menyandang predikat A plus untuk MPP.

Diskriminasi yang Ditemukan Ombudsman Bagi Pelamar CPNS 2019, Apa Saja?

CPNS 2019, 10 Formasi Ini Belum Ada Pelamarnya

Wacana Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden, Jadi Tiga Periode atau Tetap Dua Cukup?

Selain itu, keberhasilan Batam menjadi Kota Investasi terbaik se-Indonesia serta berbagai inovasi yang dimiliki ini juga patut menjadi percontohan untuk meningkatkan iklim investasi di Kota Denpasar.

"Kami ingin menambah referensi Pemkot Denpasar untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat, serta meningkatkan iklim investasi dan mewujudkan Denpasar bebas korupsi," kata Jaya Negara.

Jaya Negara pun menanyakan beberapa tips untuk bisa memaksimalkan pelayanan publik.

Sekda Kota Batam, Jefridin mrngatakan Kota Batam menerapkan berbagai inovasi di antaranya Penerapan Transaksi Non Tunai, Pemasangan Alat Perekam Transaksi Usaha Online, SKPD Online, SP2D Online dan Mal Pelayanan Publik.

Bahkan MPP Kota Batam melayani 354 layanan perijinan dan non perijinan dari 35 instansi yang menyandang predikat A+ (plus) dari Kemenpan RB.

"Dengan beragam inovasi ini pun memberikan trend positif peningkatan PAD Kota Batam selama tiga tahun terakhir dan menjadikan Batam sebagai Kota Investasi terbaik di Indonesia," katanya.

Ia menambahkan pembangunan di Batam pun tengah digenjot dengan meminimalkan pengeluaran.

"Kami tidak pakai konsumsi saat rapat. Tidak ada anggaran konsumsi, kecuali undangan luar," katanya.

Juga tidak ada SPPD lokal, hanya ada SPPD jika lewat pulau atau ke luar daerah.

"Tiga tahun kami kurangi perjalanan luar, keluar kalau ada undangan. Berangkat tidak boleh lebih dari dua orang," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved