Sehari Jabat Komut Pertamina, Ahok Diminta Cukup Bekerja Tanpa Harus Banyak Bicara ke Publik
Baru satu hari menjabat sebagai Komut Pertamina, Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari sudah mengkhawatirkan candaan yang dilontarkan Ahok
Menurut M Qodari sebuah pernyataan politik yang diterima publik akan menciptakan opininya sendiri.
"Kalau kita bicara soal pernyataan politik itu ada terminologinya pengarang sudah mati, jadi orang gak lihat lagi maksudnya baik atau jelek, pokoknya ketika sudah terlontar seperti peristiwa 2017 maka itu bisa jadi bom waktu, bom waktunya itu luar biasa," kata M Qodari.
Diketahui bersama bahwa candaan soal S3 Mako Brimob dilontarkan Ahok saat menanggapi penolakan dari serikat pekerja Pertamina.
Melansir Kompas.com, Serikat pekerja Pertamina secara terang-terangan melakukan penolakan atas penunjukan Ahok sebagai bos di salah satu BUMN.
Penolakan tersebut muncul setelah adanya informasi penunjukan Ahok sebagai Komut Pertamina.
Mereka membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.
Dalam spanduk tersebut tertulis beberapa tuntutan, di antaranya Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapa pun yang suka bikin rusuh, memilih figur tukang gaduh, dan bersiaplah Pertamina segera runtuh.
Menanggapi hal tersebut, Ahok menganggap orang-orang yang menentangnya karena belum mengenalnya.
“Ya dia (SP Pertamina) belum kenal saya kan. Dia enggak tau saya sudah lulusan S3 dari Mako Brimob,” ujar Ahok di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Ahok pun meminta dukungan dari masyarakat mengenai tugas barunya menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.
“Saya berharap tentu dukungan doa dari masyarakat terus juga dukungan info dari masyarakat karena fungsi saya kan pengawasan,” kata Ahok.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sehari Jabat Komut Pertamina Candaan Ahok Mulai Dikhawatirkan, Qodari Minta BTP Kerja Tanpa Bicara