Ketut Bunga Nadiasari Tewas Mengenaskan, Kepala Korban Dihantam Bemper Mobil Swift Putih
Ketut Bunga Nadiasari Tewas Mengenaskan, Kepala Korban Dihantam Bemper Mobil Swift Putih
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
Ia melanjutkan, diduga kuat penyebab meninggalkan siswi kelas VII ini karena luka dan cedera kepala berat (CKB) yang dialami korban.
Pasca dinyatakan meninggal jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Buahan.
Sementara itu, Perbekel Buahan Purnabakti, I Ketut Sukanada menuturkan, ia tak terlalu mengetahui jelas bagaimana kronologis kejadiannya.
Namun ia memperoleh informasi dari beberapa warganya bahwa saat itu korban sedang perjalanan menuju rumahnya sepulang sekolah dari SMPN 4 Tabanan di Tunjuk.
Namun saat perjalanan, karena cuaca sedang hujan diduga korban sempat lepas tangan dan kemudian oleng lalu jatuh di badan jalan di TKP.
“Dan saat jatuh itu ada sebuah mobil yang datang dari arah berlawanan. Mobil itu juga tak bisa menghindar sehingga bagian bempernya menabrak bagian kepala korban karena jatuh ke kanan atau badan jalan,” ungkapnya.
Sukanada menyampaikan, korban Ketut Bunga Catur ini merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan I Nyoman Sumitra Jaya dan Ni Made Sutiasih.
Korban sudah dimakamkan atau dikubur di Setra Buahan, Kamis (28/11/2019) siang.
“Barusan sudah dimakamkan atau dikubur di Setra Buahan,” tandasnya.
Pengendara Lain Tak Berhati-hati, Ni Wayan Sukatini Meninggal Dunia dengan Tulang Leher Patah
Dua hari sebelumnya, kecelakaan tragis juga terjadi di Tabanan, tepatnya pada Selasa (26/11/2019).
Nyawa Ni Wayan Sukatini (36) tak tertolong setelah mendapat perawatan di sebuah rumah sakit swasta di Tabanan.
Ia mengalami kecelakaan di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, dan diduga menjadi korban tabrak lari sebuah mobil yang tak diketahui identitasnya.
Menurut informasi yang diperoleh, sebelum peristiwa tersebut terjadi sebuah mobil dan korban yang mengendarai sepeda motor matik ini bergerak dari arah timur (Denpasar) menuju barat (arah Gilimanuk).
Saat itu, korban melaju dengan kecepatan sedang dan dibelakangnya melaju sebuah mobil.