Dari Seks Bebas dengan Janda Hingga Jadi Pembunuh, Pelajar SMA Kalap Diminta Tanggung Jawab
Pelajar SMA berinisial AN ST (19) menyesal melakukan pembunuhan pada seorang janda muda beranak satu.
Dari Seks Bebas dengan Janda Hingga Jadi Pembunuh, Pelajar SMA Kalap Diminta Tanggung Jawab
TRIBUN-BALI.COM, BOJONEGORO - Pelajar SMA berinisial AN ST (19) menyesal melakukan pembunuhan pada seorang janda muda beranak satu.
Kasus ini berawal dari perkenalan di Facebook hingga keduanya sepakat menjalin hubungan.
Setelah itu, keduanya terlibat dalam seks bebas hingga sang janda hamil enam bulan. Saat dimintai tanggung jawab, pelajar SMA inipun kalap hingga melakukan pembunuhan.
AN ST (19) mengaku menyesal usai menghabisi nyawa Aidatul Izah (20), warga Dusun Kedungrejo, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander.
Pelaku yang masih berstatus pelajar SLTA itu tega membunuh janda beranak satu di area embung atau waduk di Desa Sumodikaran, kecamatan setempat, Senin (25/11/2019).
Saat ditanya petugas, sambil menundukkan kepala, AN ST yang merupakan warga Sumodikaran itu menyesali perbuatan yang dilakukan.
• Pengakuan Berat Sang Ibu Pernah Berhubungan Bertiga, Pelaku Ancam Istri dan Anak Agar Seranjang
• Harta Pengemis Ini Naik Rp 95 Juta Dalam 2 Tahun, Petugas: Ini yang Kedua Kita Tangkap
• Cerita di Jembatan Kembar Sering Jadi Lokasi Pilihan Bunuh Diri, Jro Mangku Ungkap Sosok Ini
"Menyesal atas pembunuhan yang saya lakukan kepada Aidatul Izah," katanya sambil menjawab lontaran pertanyaan awak media, Jumat (29/11/2019).
Pelajar tersebut juga tak menyangka bisa melakukan hal itu kepada janda yang tak lain merupakan tetangga desanya tersebut.
Namun dia mengungkapkan jika kerap diminta pertanggungjawaban atas kehamilan Aidatul Izah, yang berdasarkan hasil visum sudah usia 24 minggu atau 6 bulan.
Tak hanya itu, pelaku juga menyebut dia kerap dimintai uang oleh korban.
Atas sejumlah desakan itulah pelaku tega menghabisi nyawa janda di sekitar saluran irigasi.
"Saya diminta tanggung jawab atas kehamilan dan sering dimintai uang juga," kata dia sambil digiring petugas ke tahanan.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan menyatakan, dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik, ternyata pelaku pembunuhan mengaku punya hubungan asmara dengan korban.
Pelaku sudah mengenal korban sejak Juli 2019, awal kenalannya melalui jejaring Facebook hingga akhirnya keduanya memiliki hubungan khusus.