Ditata Ulang, Pelabuhan Benoa Bakal Dijadikan Pintu Masuk Wisman Kelas Dunia
Pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali, terutama di sektor pariwisata
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
“Orang bisa datang memancing, hasilnya dimasak langsung dan bisa dimakan di situ juga. Jadi para wisatawan saat turun dari cruise, bisa berwisata di dalam pelabuhan apabila mereka tidak ingin turun ke kota,” tambahnya.
Dirut Pelindo III, Doso Agung, juga menyampaikan, Pelindo III akan segera mematangkan rencana penataan tersebut, agar dapat terintegrasi dengan ekosistem pelabuhan hingga 10 tahun ke depan.
Dan dalam perjalanannya, telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Bali.
• Trash Hero Kritik Desa Kemenuh Uruk Jurang dengan Sampah untuk Dijadikan TPS
• Sayur Beku Lebih Sehat dan Stiker di Buah yang Bisa Dimakan, Berikut Fakta Unik tentang Makanan
“Semua desain penataan Pelabuhan Benoa sudah disusun bersama Gubernur Bali, pada akhirnya disepakati desain pelabuhan yang ramah lingkungan,” ujar Doso.
Dari total 70 hektare wilayah dumping 1 dan dumping 2, sebagian besar atau sekitar 51 persen diperuntukkan sebagai hutan kota.
Hutan ini sekaligus menjaga ekosistem Pelabuhan Benoa tetap terjaga, dan nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar serta turis kapal cruise untuk berjalan-jalan atau jogging, serta melakukan kegiatan lainnya.
“Sesuai masukan dari Menteri BUMN dan Gubernur Bali, kami akan menata kembali lokasi eksisting Pelabuhan Benoa, seperti pemindahan area perikanan ke zona perikanan di wilayah dumping 1 yang baru,” imbuhnya.
Kemudian untuk kegiatan curah kering, gas, dan peti kemas, juga dijadikan satu di wilayah dumping 2.
Pemindahan ini, kata dia, dimaksudkan supaya tidak mengganggu pemandangan para turis saat turun dari kapal cruise.
Erick Thohir berpesan, BUMN memiliki peran sebagai lokomotif pembangunan, dan ia mengajak semua pihak untuk membangun ekosistem yang didalamnya harus ada pengusaha daerah, UKM setempat, BUMD, dan BUMN bersama create value agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
• Setahun Warga Bangli Menunggu, Bantuan Bencana Gempa Lombok Tak Kunjung Cair
• 800 Personel Gabungan Amankan Laga Bali United vs Persib Bandung Tadi Malam
“Pelabuhan ini bisa menjadi pusat pembangunan ekosistem, bersama-sama harus bisa berpikir untuk mencapai satu tujuan, yaitu wisata di Bali menjadi nomor satu dan pelabuhannya juga berstandar dunia, dengan begitu semua pihak akan fokus di satu tujuan,” imbuh Erick.
Di sela-sela kunjungannya, Erick menyempatkan diri menyapa wisatawan kapal cruise MV Carnival Splendor yang sedang berlabuh di Pelabuhan Benoa.
Saat ditanya Erick, seorang turis asal Australia, Faye Sawyer, mengaku ini adalah kunjungan pertamanya.
Turis ini senang bisa menikmati liburan di Bali.
Ia juga berharap kapalnya bisa bersandar langsung di pelabuhan, sehingga dia tidak perlu menggunakan kapal boat saat akan pesiar.