Gusti Ayu Anom Berurai Air Mata Lihat Rumahnya Tinggal Puing, Anaknya Nyaris Terbakar
Rumah yang terbakar pun kini hanya tinggal puing dan temboknya saja yang masih berdiri.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG- Gusti Ayu Anom Dewiyani (40) berurai air mata melihat rumah yang ia tempati di Banjar Petang Kaja, Desa Petang, Badung hangus terbakar, Kamis (5/12/2019) pagi sekitar pukul 06.28 Wita.
Ia kini tak bisa berbuat apa lantaran semua barang yang ia miliki tak tersisa sedikit pun.
Ditemui di rumahnya, wanita yang bekerja di sebuah toko di Dalung Badung itu terus mengeluarkan air mata.
Namun dia bersykur anak pertamanya yang saat itu di lokasi selamat, anaknya kata dia hampir terbakar saat kejadian.
Rumah yang terbakar pun kini hanya tinggal puing dan temboknya saja yang masih berdiri.
Kini untuk tidur pun dirinya tidak tau harus di mana.
• Anggaran Bersih-bersih Rumah Bupati Badung dan Wakilnya Habiskan Rp 2,6 Miliar
Semua baju, dokumen, surat-surat yang berharga hangus terbakar, termasuk baju seluruh keluarganya.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti awal mula kebakaran tersebut.
Besar dugaan kebakaran tersebut karena adanya korsleting listrik.
"Saat saya pulang kondisi rumah saya sudah hangus," ujarnya
Ia mengatakan saat kejadian di rumahnya hanya ada anak pertamanya Putu Krisna Wijaya (16).
Ia pun bersyukur anak pertamanya selamat atas musibah yang ia alami.
"Yang tinggal di sini hanya ada saya, dua anak saya dan ibu mertua. Suami saya sudah meninggal dari beberapa tahun lalu. Nah saat kejadian di rumah cuma ada anak pertama saya yang mengalami kelainan dari lahir," ungkapnya sembari mengatakan Anak saya duduk di teras rumah.
Anaknya diselamatkan oleh warga sekitar.
Saat itu pula anak keduanya Kadek Windu Antara (10) masih bersekolah dan ibu mertuanya Ni Ketut Pundung (70) sedang keluar rumah untuk berbelanja ke warung.
"Saya juga saat itu baru pulang dari rumah sakit, karena ipar saya masuk rumah sakit. Namun ketika sampai di rumah sudah melihat rumah hangus terbakar," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Saat ini pun, kata dia hanya ada satu bangunan yang tersisa di rumahnya, itu pun digunakan dapur dan kamar mandi. (*)