Sukses Dalam Pengelolaan Manajemen Risiko, PT PELNI Raih Penghargaan Bergengsi

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI sukses meraih penghargaan ASEAN Risk Awards 2019 sebagai Runner Up kategori Public Initiative

Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI meraih penghargaan ASEAN Risk Awards 2019 sebagai Runner Up kategori Public Initiative dan Runner Up kategori Public Risk. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI sukses meraih penghargaan ASEAN Risk Awards 2019 sebagai Runner Up kategori Public Initiative dan Runner Up kategori Public Risk.

Kategori Public Initiative diberikan oleh Associate Director of Tokio Marine Holding Inc Japan, Akio Hoshino GM dan Kategori Public Risk diberikan oleh Chief Risk Officer Tenaga Nasional Berhard Malaysia, Datuk Lim Tong.

Kedua penghargaan ini diterima langsung oleh PELNI yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Satuan Pengawasan Intern PELNI, Presda Simangasing, Kamis (5/12/2019) malan di The Anvaya Beach Resort Bali.

Sudah Ditutup Sejak 2017, Sampah Menggunung dan Asap Masih Mengepul di Bekas TPA Sente Klungkung

Video & Klarifikasi Penyebab Perceraian Ustadz Abdul Somad pada Mellya Juniarti, Terkuak Fakta Ini

22 Personel Unit K-9 dan Gegana Sterilisasi Area Bali Democracy Forum

Yahya Kuncoro selaku Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) mengaku sangat bersyukur karena PELNI bisa meraih dua penghargaan di ajang bergengsi setingkat Asia Tenggara.

“Kami ucapkan terima kasih atas apresiasi dan kepercayaan yang diberikan kepada PELNI atas penghargaan ini dan tentunya tim manajemen atas ide-ide kreatifnya dalam pengelolaan manajemen risiko yang mengacu pada solusi inovatif dengan mengedepankan kepentingan yang umum”, terang Yahya melalui keterangan tertulisanya, Jumat (6/12/2019) pagi.

Diberhentikan dari Dirut Garuda, Begini Karier Cemerlang Ari Askhara di BUMN & Miliki Harta Rp 38 M

Okupansi Hotel Berbintang di Bali Naik, Badung Tertinggi dan Buleleng Terendah

Suhu Panas Hingga 35 Derajat Celcius Masih Melanda Denpasar, Ini Prakiraan Cuaca Bali Selengkapnya

ASEAN Risk Awards 2019 merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan ERMA – Enterprise Risk Management Academy Singapore, yakni pusat pembelajaran global untuk para profesional di Enterprise Risk Management. 

Penghargaan pada manajemen risiko ini dilaksanakan untuk menekankan berbagai pencapaian, inovasi, dan kepemimpinan dalam manajemen risiko, khususnya entitas bisnis di kawasan Asia Tenggara.

Ajang ini diikuti oleh sekitar 80-an perusahaan swasta dan BUMN di Asia Tenggara dengan penilaian yang dilakukan oleh delapan panelis independen dari luar negeri dan dua panelis dari Indonesia.

Keberhasilan PELNI dalam ASEAN Risk Awards 2019 ini bukan hanya pencapaian perusahaan saja, melainkan menjadi tantangan kedepannya.

Polisi Tidur Terlalu Tinggi di Jalan Pakisaji Denpasar Diprotes Warga

Nusa Penida Peringkat Pertama Destinasi Terbaik Backpacker 2020, Cukup Rp 10 Ribu Saja

Ini Waktu Kick Off Piala Presiden dan Liga 1 2020, PT LIB: Tapi Masih Bisa Berubah

“Penghargaan ini menjadi pacuan bagi kami untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar implementasi manajemen risiko bisa berjalan lebih baik lagi dalam situasi bisnis yang semakin dinamis dan kompetitif”, jelas Yahya.

PELNI sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa transportasi laut, kali ini menjadi nominasi di lima kategori yakni GRC Awards, Risk Innovation, Risk Technology, Public Initiative, dan Public Risk. “Hal ini tentu menjadi kebanggaan bagi PELNI karena dari total delapan kategori di ASEAN Risk Awards, PELNI bisa menjadi nominasi di lima kategori”, jelas Yahya.

Kriteria umum yang menjadi dasar peniliaian pemenang mencakup tiga poin, yakni konsep, eksekusi, dan dampak.

Erick Thohir Ancam Pecat Dirut Garuda I Gusti Askhara soal Penyelundupan Onderdil Harley Davidson

Atlet Indonesia Tambah 10 Medali Emas Hari Ini, Gusur Posisi Malaysia dan Singapura di Klasemen

Konsep ini merupakan relevansi dan keunikan pendekatan, bagaimana hal itu dapat sesuai dengan karakter organisasi, industri, tantangan, dan arah strategis dimana organisasi menuju. 

Eksekusi dalam hal ini adalah ketelitian dan ketepatan waktu dari pendekatan manajemen risiko yang solid. 

Selanjutnya, dampak adalah hasil dari inisiatif, yakni skala manfaat pendekatan terhadap apa yang dihadapi organisasi dan dampaknya terhadap masyarakat maupun negara.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved