Hari Raya Saraswati

Arti Hari Raya Saraswati, Ini Yang Biasa Dilakukan Umat Hindu Bali

Hari raya ini diperingati setiap enam bulan sekali (210 hari) tepatnya pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/M Firdian Sani
Peringati Hari Raya Saraswati, umat Hindu khususnya di Bali melakukan persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Sabtu (11/5/2019). 

Masyarakat meyakini, pengetahuan tersebut diturunkan dalam bentuk air.

Sebab, air merupakan lambang kemurnian atau kesucian, yang dapat membersihkan noda sekala maupun niskala, serta mengembalikan kemuliaan manusia. Maka dari itu, umat menggelar mandi suci saat Banyu Pinaruh.

Dalam kepercayaan umat Hindu, Saraswati merupakan saktinya Bhatara Brahma. Oleh sebab itu, saya sendiri sebagai ‘yajamana’, pada Banyu Pinaruh menggelar ‘Gangga Prastita’ atau mandi weda.

Sehingga, air yang mengalir tidak hanya dalam bentuk ‘Aji Saraswati’ (ilmu pengetahuan), tetapi juga dalam bentuk tirtha amertha yang mampu membangun kemuliaan.

Barang siapa yang telah memperoleh ilmu pengetahuan, akan menikmati kemakmuran. Sebab bagaimanapun, tanpa adanya penciptaan dan ilmu pengetahuan, tidak akan ada kemakmuran.

Kemakmuran adalah progres kemajuan. Dalam hal ini Banyu Pinaruh, simbol kemakmuran ini ada pada nasi dira.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved