Dipuji-puji Jokowi Pasar Badung Termegah di Indonesia yang Baru Diresmikan Sudah Ambrol

Hal ini pun sangat memperihatinkan mengingat Pasar Badung digadang-gadang sebagai pasar rakyat termegah di Indonesia.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Rizki Laelani
Humas Pemprov Bali
Presiden RI, Joko Widodo saat berkunjung ke Pasar Badung dan Tukad Badung, Sabtu (18/5/2019). 

Dipuji-piji Jokowi Pasar Badung Termegah di Indonesia yang Baru Diresmikan Sudah Ambrol

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Publik Bali pasti masih ingat prosesi persemian Pasar Badung oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (22/3/2019) malam.

Jokowi terus melempar pujian dan menyebut Pasar Badung menjadi yang termegah di Indonesia.

Jokowi memuji arsitektur Pasar Rakyat Badung. Dia bahkan menilai arsitektur pasar tersebut terbaik se-Indonesia.

"Saya sudah keliling seluruh Tanah Air, ini adalah pasar dengan arsitektur paling bagus yang saya pernah lihat," kata Jokowi.

Namun, pada Minggu (8/12/2019), ornamen Pasar Badung yang berada di sisi barat justru terlihat jebol.

Ornamen Pasar Badung jebol
Ornamen Pasar Badung jebol (TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA)

Hal ini pun sangat memperihatinkan mengingat Pasar Badung digadang-gadang sebagai pasar rakyat termegah di Indonesia.

Bahkan Presiden RI, Joko Widodo dua kali datang ke pasar ini karena kagum.

Namun sayang, kemegahannya harus luntur karena ornamennya ambrol.

Pengakuan Direktur Umum PD Pasar, AAN Yuliartha, Selasa (10/12/2019), pertanda ini sudah terlihat empat bulan setelah pemasangan ornamen ini selesai.

"Kalau tidak salah, saya lihat 4 bulan setelah pemasangan style Bali itu sudah mulai kelihatan retak rambut dan setiap hari semakin bergerak semakin besar," katanya.

Ketua Komisi III Kota Denpasar, Eko Supriadi saat menunjukkan kerusakan bagian pondasi Pasar Badung yang sampai ambruk dan mengalami keretakan, Senin (9/12/2019).
Ketua Komisi III Kota Denpasar, Eko Supriadi saat menunjukkan kerusakan bagian pondasi Pasar Badung yang sampai ambruk dan mengalami keretakan, Senin (9/12/2019). (TRIBUN BALI/ WEMA SATYADINATA)

Dirinya pun melaporkan hal tersebut kepada PPK dan pihak pemborong.

Namun pemborong mengatakan tidak apa-apa karena tidak kena struktur bangunan.

"Nah itu penjelasannya, karena orang teknis yang bilang seperti itu. Jadi saya ikut mereka, apalagi dikatakan tidak kena strukturnya langsung," katanya.

Namu,n retak rambut tersebut ternyata berubah menjadi lebih retak besar, dan pihaknya pun melaporkan kepada OPD terkait.

"Saya kirim foto terakhir tanggal 6 Desember yang ditujukan kepada Kadis PU, Kadis Perindag, dan Bagian Kerjasama. Saya bilang, Pak Kadis tolong diantensi karena akan ada kunjungan dewan hari Senin, tanggal 9 agar dijelaskan secara teksni masalah ini, karena saya kurang paham kalau teknis," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved