Alasan Coach Indra Sjafri Saat Timnas U-23 Indonesia Dibantai Vietnam di Final Sea Games 2019

Garuda Muda menyerah dengan skor 0-3 dari Vietnam pada laga final di Stadion Rizal Memorial, Kota Manila, Filipina, Selasa (10/12) malam.

Editor: Rizki Laelani
ANTARA/Sigid Kurniawan
KURSI RODA - Gelandang Timnas U-23 Indonesia Evan Dimas tampak sedih di kursi roda setelah mengalami cedera dan kalah dari Vietnam dalam final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12). Asisten Pelatih Kurniawan Dwi Yulianto (kanan) menghibur pesepak bola Osvaldo Haay (kiri) seusai kalah dari Vietnam. 

Di babak kedua, permainan Indonesia tak lebih berkembang. Mereka justru kebobolan dua kali. Yang pertama dicetak Do Hung Dung menit ke-58', yang kedua oleh Doan Van Hau (73').

Skor 3-0 untuk kemenangan Vietnam bertahan sampai laga usai. Air mata beberapa pemain Indonesia kemudian tumpah.

Ada yang menutup wajahnya dengan kaus tim bagian depan, ada yang tertunduk, bahkan telentang di lapangan.

Bagi Vietnam, ini merupakan medali emas pertama di SEA Games.

Pada tahun 1959, Vietnam memang memperoleh medali emas tapi kala itu masih bernama Vietnam Selatan.

Sementara bagi Indonesia, ini menjadi medali perak kelima setelah tahun 2013, 2011, 1997, dan 1979. Indonesia belum juga mengakhiri puasa medali emas selama 28 tahun.

Faktor Evan
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, mengakui tanpa Evan Dimas lini tengah timnya menjadi goyah.

Tanpa Evan, Indonesia seolah kehilangan nyawa permainan.

"Ya pergantian yang bukan karena kebutuhan taktik tentu akan jadi masalah bagi tim. Jadi saya pikir dengan cederanya Evan Dimas, dengan waktu yang baru 23 menit, tentu sangat berpengaruh terhadap progres tim di babak pertama tersebut," ujar Indra pada konferensi pers seusai pertandingan.

"Tapi secara game, tadi (kemarin, red) secara performance kami lebih baik dari game sebelumnya. Kami melakoni game lebih terbuka dan dua gol lawan terjadi dari set piece. Sekali lagi selamat untuk Vietnam," sambung Indra.

Soal kegagalan merebut medali emas sepak bola SEA Games sejak 1991, Indra menyebut apa yang diraih timnya sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.

Ya, pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia harus puas finis di peringkat ketiga.

Dua tahun sebelumnya di Singapura, Garuda Muda menyerah 0-5 dari Vietnam pada perebutan peringkat ketiga.

"Kita nggak masuk final itu sudah enam tahun (terakhir di SEA Games 2013), jadi prestasi hari ini (kemarin, red) jauh lebih baik dari enam tahun sebelumnya. Tapi kami mencoba lebih baik yaitu ada 28 tahun nggak dapat medali emas, kami usahakan itu. Dan kami mulai dengan pertandingan terbuka karena ini single match yang kalau nggak kalah ya menang. Dasar itu membuat kami bermain terbuka. Gol yang terjadi dengan dua set piece menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Dan dari awal sudah dikasih tahu, Vietnam unggul dalam hal itu (set piece)," ujar Coach Indra. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved