Ibu Muda di Ubud Akhiri Hidup Setelah Antar Anaknya Pergi Sekolah

Polisi yang datang ke TKP tak menemukan tanda kekerasan di tubuh ibu muda tersebut.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribunnews
ilustrasi mayat 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Sepiring bubur yang dibawa Ni Made Rentep (70) untuk menantunya, menuntunnya pada pemandangan menyedihkan.

Menantunya, Ni Luh Resiasi (35) ditemukan sudah dalam tergantung di dalam kamar mandi rumahnya, di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Ubud, Bali, Jumat (13/12/2019) pukul 07.30 Wita.

Polisi yang datang ke TKP tak menemukan tanda kekerasan di tubuh ibu muda tersebut.

Namun sebelum bunuh diri korban sempat mengeluhkan sakit maagnya yang tak kunjung sembuh. 

Informasi dihimpun Tribun Bali, sebelum ditemukan tewas terikat selendang yang digantung di plafon kamar mandi, Ni Luh Resiasi sempat mengantarkan anaknya ke sekolah, pukul 06.30 Wita.

Setelah itu, korban langsung pulang ke rumah, dan masuk ke dalam kamar.

Seperti biasa, Dadong Rentep membawakan sepiring bubur untuk korban, yang saat itu tengah sakit.

Namun saat masuk ke kamar, Dadong tak menemukan menantunya itu.

Ia pun memanggil-manggil, namun tak ada sahutan.

Merasa curiga, Dadong Rentep akhirnya mencari korban ke kamar mandi, yang saat itu pintunya sedikit terbuka.

Saat masuk ke dalam, ia terkejut melihat menantunya tergantung dengan posisi kaki 40 centimeter (cm) dari atas lantai.

Saat itu, Dadong Retep lantas memanggil Kadek Agus Ariana (29), yang merupakan suami korban.

Kasus ini lantas dilaporkan ke Mapolsek Ubud.

Berdasarkan hasil olah TKP aparat kepolisian, pada leher korban ditemukan kain selendang sepanjang 180 cm, kaki korban tidak menyentuh lantai kamar mandi dengan jarak 40 cm.

Hasil pemeriksaan luar dari Puskesmas Ubud II, korban dinyatakan meninggal dua jam sebelum ditemukan.

Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Nuryana mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Motif kematian korban belum diketahui secara pasti.

Namun sesuai keterangan suami, korban sempat mengalami depresi karena penyakit maagnya yang tak kunjung sembuh.

“Pihak keluarga tak melanjutkan kasus ini ke jalur hukum, mareka menerima ini sebagai musibah,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved