Jalan Paving Berlubang, Lima Tahun Jalan Depan Rumah Jabatan Bupati Bangli Tak Pernah Diservis
Jalan paving di ruas Jalan Lettu Kanten, di depan rumah jabatan Bupati Bangli, kondisinya justru carut-marut
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Jalan Paving Berlubang, Lima Tahun Jalan Depan Rumah Jabatan Bupati Bangli Tak Pernah Diservis
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Berada di jalur rumah jabatan Bupati Bangli, tidak serta-merta membuat kondisi ruas jalan di sekitarnya mulus.
Buktinya jalan paving di ruas Jalan Lettu Kanten, di depan rumah jabatan Bupati Bangli, kondisinya justru carut-marut.
Sesuai pantauan Tribun Bali, Jumat (13/12/2019), ruas jalan sepanjang 200 meter itu nampak bergelombang.
Beberapa bagian jalan berpaving bahkan telah berlubang.
Begitupun pada bagian ruas jalan dengan pasangan batu sikat.
Bagian yang sebelumnya berlubang, hanya ditutup dengan aspal.
Anggota DPRD Bangli, I Wayan Merta Suteja menilai penggunaan paving di ruas jalan tesebut kembali pada tujuan awal.
Bilamana tujuan awalnya untuk estetika, wajibnya menggunakan paving dengan kualitas lebih baik.
• Belasan Pepel Obat Asma hingga Syair Togel Ditemukan di Kamar Napi Lapas Kelas IIB Singaraja
• Kutha Parwata Berlabuh ke Golkar, Berebut Tiket Pilkada Bangli 2020 dengan Sekda IB Giri Putra
“Yang terpenting juga harus dipertegas aturannya, berapa kapasitas kendaraan yang boleh melintas sehingga kondisi paving tidak rusak. Pun demikian, yang harus diperhatikan adalah kualitasnya, karena bisa saja sesuai RAB kualitasnya bagus, namun kenyataannya tidak sesuai,” katanya.
Sedangkan Anggota DPRD lainnya, Gede Tindih tidak terlalu mempermasalahkan apakah jalan tersebut tetap menggunakan paving, atau diganti dengan hotmix.
Ia menegaskan yang lebih penting jalan tersebut harusnya tetap baik.
“Mau tetap paving, harus diperbaiki, mau diaspal juga harus dipelihara,” katanya.
Lanjut Gede Tindih, ruas jalan tersebut mulai dipaving pada masa pemerintahan Bupati I Nengah Arnawa, sekitar tahun 2006-2007 silam.
Menurutnya, tujuan penggantian ruas Jalan Lettu Kanten menjadi paving, agar pengendara jalan tidak ngebut saat melintas di jalan tersebut.
Namun di lain sisi, Politisi Nasdem itu menilai, jika penggunaan paving tidak bisa bertahan lama, lebih baik menggunakan aspal.
“Kalau bisa bertahan yang lebih bagus dari paving, ya (lebih baik) diganti hotmix saja,” ujarnya.
• Investasi Kendaraan Listrik Dimulai dari Angkutan Umum, Tapi Masih Terkendala Ini
• Ida Shri Begawan Khresna Ardhana Kepakisan Jalankan Sesana Kesulinggihan di Australia
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman (Dinas PUPRKim) Bangli, I Made Soma tidak menampik kondisi jalan tersebut memang kurang bagus.
Pihaknya menilai lebih baik ruas jalan tersebut menggunakan hotmix, daripada mempertahankan menggunakan paving.
“Kalau dengan paving kualitasnya tidak bisa terjamin. Bagaimanapun bagusnya paving itu, lambat laun pasti akan rusak. Karenanya lebih baik di-hotmix saja, karena aspal teksturnya agak lembek, sedangkan paving kan (teksturnya) kaku. Begitupun dengan batu sikat, itu bukan untuk dilintasi kendaraan besar. Kalau sebatas sepeda motor, itu baru cocok,” katanya.
Soma mengatakan, ruas jalan tersebut sudah lebih dari lima tahun tidak mendapatkan servis.
Karenanya lubang yang berada di bagian batu sikat, ditambal menggunakan aspal.
Walaupun ada keinginan untuk mengganti ruas jalan dengan hotmix, pihaknya belum bisa memastikan kapan akan direalisasikan.
“Masalahnya ada pada anggaran. Harapannya memang demikian, agar wajah kota lebih bagus. Untuk kebutuhan anggaran, ditaksir mencapai Rp 2 miliar hingga bangunan pelengkap,” tandasnya.
(*)