"Gara-gara Sampah Plastik", Cerita Unik Terbentuknya SSB Putra Ubud

SSB Putra Ubud terbentuk dari embrio Yayasan Olahraga Ubud di bawah naungan Kelurahan Ubud

Penulis: Marianus Seran | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Marianus Seran
SSB Putra Ubud berlatih di Lapangan Astina Ubud, Gianyar, Bali, Minggu (15/12/2019). "Gara-gara Sampah Plastik", Cerita Unik Terbentuknya SSB Putra Ubud 

"Gara-gara Sampah Plastik", Cerita Unik Terbentuknya SSB Putra Ubud

Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Animo sepak bola di Bali terus menggeliat seiring klub profesional Bali United merengkuh gelar juara Liga I Indonesia 2019.

Terbaru, di Ubud, telah lahir satu lagi SSB yang berada di tengah keramaian wisata Ubud, yakni di Lapangan Astina Ubud.

Adalah SSB Putra Ubud yang terbentuk dari embrio Yayasan Olahraga Ubud di bawah naungan Kelurahan Ubud, Gianyar, Bali.

SSB ini pertama kali berlatih di Lapangan Astina Ubud, 8 Desember 2018.

Awalnya, karena para penggagas, melihat putra-putra terbaik Ubud, berlatih sendirian tanpa ada yang koordinir di beberapa sisi lapangan.

Ada cerita unik awal mula terbentuknya SSB Putra Ubud ini.

"Gara-gara sampah platik", begitu kiranya.

Ide pembentukan SSB Putra Ubud ini lahir saat para penggagas bersih-bersih sampah plastik di Lapangan Astina, seusai program Kelurahan Ubud.

Hari Juang TNI AD, Kodam IX/Udyana Bersepeda Sejauh 72,7 Kilometer Sambil Bagi-bagi Sembako

Bali United Pakai Skuat Terbaik Saat Laga Pamungkas, Teco dan Semua Pemain Telah Kembali

Hingga akhirnya terbentuklah SSB Putra Ubud sebagai wadah memupuk bakat dan minat anak-anak Ubud di cabang olah raga sepak bola.

Para penggagas SSB Putra Ubud, di antaranya Jhon Sudarsa, Kadek Sumendal, Gusti Rai, Mantan wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Wardana, dan juga tokoh Ubud Ketut Suardana yang turut mendorong terealisasi pembentukan SSB Putra Ubud ini.

Jajaran pelatih SSB Putra Ubud tak perlu diragukan lagi.

Mereka memiliki lisensi pelatih nasional dan AFC, seperti pelatih Gading, Pande Widya dan Panjul Astika.

Mereka adalah mantan pemain Tunas Muda Ubud dan Desa Mas.

Jhon Sudarsa, menjelaskan, ide mendirikan SSB ini berawal dari beberapa warga di sini memungut sampah plastik di lapangan.

 DAK Disdikpora Bangli Hanya Kebagian Anggaran Rp 8 Miliar

Pengumuman Penyerahan Syarat dan Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan Pilwalkot Surakarta 2020

"Kami mulai latihan pertama 8 Desember 2019. Home base SSB di Lapangan Astina Ubud. Jadwal kegiatan masih rutin hari libur, Kamis, dan Selasa. Saat ini pendaftaran masih free. Antusiasnya luar biasa. Terutama anak dan orangtua peserta yang di Ubud, juga dari luar Ubud," jelas Sudarsa.

"Saat ini sudah sekitar 100 anak di Ubud dan sekitarnya yang mengikuti latihan. Kami yakin akan terus bertambah karena animo sangat tinggi, "ujarnya.

Dia menjelaskan, berdirinya SSB Putra Ubud ini didukung Yayasan Kelurahan Ubud yang bergerak di bidang olah raga.

"Wadah ini untuk menekan hal negatif, memupuk minat bakat anak. Moto kami berusaha memupuk dasar skill bola anak-anak, dan jangan mengeluh menyalahkan jika Timnas kalah, melainkan berusaha berbuat membentuk basic atau dasar bola anak-anak mulai saat ini," ujarnya.

Tentu kehadiran SSB Putra Ubud akan berdampak pada semua hak, termasuk lapangan tempat mereka berlatih secara bertahap akan diperbaiki.

"Fasilitas, bola, dan lain-lain akan dibenahi bertahap. Hal itu perencanaan ke depan, "ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved