Pemkab Jembrana Minta ASN Tanggap Bencana Banjir
Pemkab Jembrana terus mewanti-wanti masyarakat agar waspada, terlebih mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Musim hujan mulai turun di Kabupaten Jembrana usai kemarau panjang melanda.
Kondisi itu patut disyukuri, namun perlu diwaspadai karena curah hujan tinggi dengan cuaca ekstrem bisa saja terjadi.
Bahkan hujan tinggi disertai angin kencang dan kilat sempat terjadi di beberapa wilayah.
Untuk itu, Pemkab Jembrana terus mewanti wanti masyarakat agar waspada terlebih mereka yang tinggal didaerah rawan bencana.
Penekanan itu juga disampaikan kepada ASN untuk tanggap dan senantiasa waspada akan potensi musibah di tengah musim hujan yang mulai intens.
• Warga Tabanan Bali Terkapar Tersambar Petir Saat Cari Rumput, Begini Kondisi Wayan Darmawan
• Wabup Kembang Ingin Dongkrak Jumlah Pengusaha Baru Jembrana
“ASN saya minta tanggap, waspadai segala potensi bencana yang kemungkinan terjadi. Jangan menunggu perintah, tapi langsung bergerak , petakan daerah yang rawan bencana dilingkungan masing-masing, “ ujar Asisten II Pembangunan Kesejahteraan Rakyat I Gusti Ngurah Sumber Wijaya di hadapan ribuan pegawai peserta apel rutin, Senin (16/12/2019).
Ngurah Sumber meminta agar ASN menjadi teladan di masyarakat, minimal di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
“Misalnya, di lingkungan ada aliran air tersumbat, langsung bergerak bersihkan tanpa menyerahkan lagi permasalahan itu kepada OPD yang menangani. Kalau ada gotong royong diinternal lebih bagus lagi. Intinya mari bergerak, jangan saling tunggu, “ ujar Ngurah Sumber.
Kesiapsiagaan akan potensi bencana juga dilakukan jajaran OPD Pemkab Jembrana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana, mengatakan langkah antisipasi telah dilakukan, jauh sebelum musim hujan tiba.
• Peserta Tes CPNS di Denpasar Tidak Tahu Syarat Minimal Tinggi Badan Perempuan 155 CM
• Sriwijaya Air Dukung Translokasi Orang Utan Bonbon dari Bali ke Sumatera Utara
Mulai dari penataan lalu lintas dengan memangkas pohon perindang yang terlalu rimbun.
Sementara poho –pohon yang telah lapuk dan mati langsung dipotong sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.
Sedangkan langkah mitigasi bencana dengan rutin melakukan pembersihan sungai melalui program Bali resik serta gotong royong rutin pemkab Jembrana.
”Endapan lumpur sungai dikeruk menggunakan alat berat. Sementara jalur kanan kiri sungai diperlebar. Ini guna memudahkan aliran air saat hujan deras terjadi hulu. Kita sudah lakukan itu di sungai pendem dan beberapa sungai lainnya, “ terang Eko Susila.
• Miskomunikasi, Warga Tembok Akses Jalan di Banjar Dinas Alas Harum, Sawan
Selain itu langkah edukasi kewasadaan bencana juga disampaikan kemasyarakat.