Rocky Gerung Sebut Jokowi Ingin Lepas Dari Bayang-Bayang Megawati 'Sinyalnya Keras Sekali'

Bukan hanya itu, Rocky Gerung juga menilai bahwa keduanya saat ini berpotensi pecah kongsi.

Editor: Eviera Paramita Sandi
antara/surya
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Kedua kanan) bersama presiden Joko Widodo (kedua kiri)hadir pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di Semarang, Jateng, Jumat (19/9/2014). 

"Di bali juga langsung todong supaya kasih menteri sebanyaknya. Jadi bagaimana pun Jokowi ingin diujung kekuasaannya ingin memperlihatkan otentisitas dirinya dengan menjadi aktor politik, dengan mengumpulkan peralatan politik baru, dan itu diperlihatkan secara langsung sebagai upaya untuk menghindar dari pengaruh bayang bayang atau instruksi dari Teuku Umar," tutupnya.

 Mantan Menteri jadi Dirut BUMN

Rocky Gerung menanggapi sinis soal adanya mantan menteri yang akan menjabat jadi Dirut di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jika dirinya ada di posisi itu, menurut Rocky Gerung, ia akan bersedia bukan untuk memimpin, tapi untuk membubarkan BUMN.

Diwartakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk Rudiantara sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN).

Namun terbaru, Erick Thohir menegaskan kalau keputusan itu belum final.

"Masih proses, kalau masuk namanya pasti masuk," kata Erick Thohir saat diwawancarai wartawan.

Ia juga menyebut ada tiga nama calon Dirut PLN yang sedang mengikuti proses seleksi.

Namun, ia belum mengetahui kapan Dirut PLN yang baru akan ditentukan.

"Baru selesai Garuda," ujar Erick Thohir.

Ia juga menyebut, kategori calon Dirut PLN yakni dari figur yang berpengalaman, kalau listri ini kan sangat menjadi krusial, tidak hanya kehidupan sehari-hari masyarakat tapi juga bagian dari peningkatan ekonomi.

"Nah ini yang saya rasa penting sekali ke depan siapapun yang terpilih nanti punya komitmen ini," jelasnya.

Sementara itu, jika nantinya Rudiantara akan terpilih jadi Dirut PLN, maka akan diberi pekerjaan rumah untuk menekan impor solar di PLN.

Tak hanya itu, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu juga diberi tugas untuk melanjutkan pembangunan pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW).

“Pak Presiden Jokowi bilang minta impor tekan terus, PLN yang termasuk harus menekan impor. Pak Rudiantara (dianggap) paling tepat menangani itu,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantornya, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved