Ingin Bertemu Hantu, Pria di Jatim Ini Simpan Tali Pocong Hingga Tidur di Keranda & Ini yang Terjadi
Saking kuatnya ingin ditemui hantu, aksi nyeleneh dan tak biasa dilakukan oleh seorang warga dari Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung,
TRIBUN-BALI.COM -- Saking kuatnya ingin ditemui hantu, aksi nyeleneh dan tak biasa dilakukan oleh seorang warga dari Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur.
Pria bernama Sutarji berambisi untuk melihat dan menyaksikan hantu seperti yang dialami oleh orang-orang kebanyakan.
Dan demi mewujudkan keinginannya itu, hal-hal yang membuat bulu kuduk merinding pun dilakukannya.
"Kok orang-orang itu sering cerita ditemui hantu, tapi saya kok tidak. Jangan-jangan cuma khayalan saja," ucap Sutarhji.
Keinginannya itu membuat kakek 62 tahun ini memiliki kebiasaan nyeleneh, mulai dari mengoleksi benda-benda orang mati hingga tidur di dalam keranda.
Melansir dari Tribun Jatim, tercatat sudah ada sejumlah tali pocong, helm dan jaket bekas korban tabrakan, hingga tali yang dipakai gantung diri yang dikoleksi bapak dua anak ini.
Bahkan, Sutarji juga pernah sampai mengambil cungkup atau bangunan kecil di atas makam agar bisa ketemu sesosok makhluk halus.
Namun ternyata, semua usahanya itu masih nihil. Sutarji belum juga bisa bertemu hantu.
"Pikir saya kalau cungkupnya dibawa pulang hantunya akan datang. Ternyata tidak (datang) juga," ucap Sutarji.
Sutarji pun seperti tak kehabisan akal.
Ia mulai melakukan aksi-aksi yang lebih nyeleneh lagi, seperti mengambil keranda mayat yang dibuang warga karena dianggap sial.
Tak berhenti sampai disitu, Sutarji pun sempat mencicipi bagaimana rasanya tidur dalam keranda 'wingit' yang telah membawa 43 mayat dalam 47 hari itu.
"Saya pernah tidur di keranda itu, kemudian dibawa ke kuburan saya orang-orang. Ternyata juga tidak bertemu hantu,” katanya.
Akhirnya setelah usahanya bertemu hantu selalu gagal, Sutarji memusiumkan benda-benda koleksinya itu dalam sebuah musium pribadi.
Di museum pribadi miliknya itu, Sutarji menyimpan belasan tali pocong dalam sebuah lemari khusus.