Natal Dan Tahun Baru
Tradisi Ngejot, Umat Nasrani Berbagi Makanan Jelang Natal di Bali
Ngejot merupakan tradisi memberikan makanan kepada para tetangga yang dilakukan oleh umat beragama di Indonesia khusunya Bali.
Penulis: Rino Gale | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ngejot merupakan tradisi memberikan makanan kepada para tetangga yang dilakukan oleh umat beragama di Indonesia khususnya Bali.
Bagi umat Hindu, tradisi ini dilakukan untuk Hari Raya Galungan, Kuningan, dan Nyepi.
Sama halnya yang dilakukan oleh warga nasrani di Jalan Danau Beratan, Sanur, Denpasar.
Seperti Yuliana Ni Wayan Juniati bersama suaminya, Marselinus Woda berbagi kebahagiaan Natal dengan berbagi makanan dengan tetangga dan keluarga.
• 3 Tips Desain Interior untuk Natal yang Tak Biasa
• 20 Kumpulan Ucapan Selamat Hari Natal yang Cocok Dikirim Lewat WhatsApp (WA)
• Pangeran Willian dan Kate Middleton Kirim Kartu Natal Resmi, Intip Potretnya yang Menarik Perhatian
Mereka melakukan tradisi Ngejot jelang Natal in sudah berpuluh tahun.
"Sudah 30 tahun kita lakukan tradisi ini. Kan jelang Galungan, kita menerima makanan dari umat Hindhu. Nah jelang Natal ini, kita yang berbagi juga kepada tetangga disini," ujar Juniati, Minggu (22/12/2019)
Melakukan tradisi ini, mereka sudah mempersiapkannya lebih awal dengan mempersiapkan bumbu, daging, ikan, dan jajanan.
Kemudian pada Minggu (22/12/2019) menu makanan berupa babi kecap, ayam, telur, sayur serta menu makanan lainya itu dibagi sesuai jumlah ke para tetangga dan kerabat.
"Ya jadi begini ini tradisi Ngejot jelang Natal yang kami lakukan," ujarnya
Menurutnya, Ngejot adalah bentuk saling berbagi syukur dan kebahagian jelang Natal.
Menurutnya, ngejot adalah bentuk berbagi syukur dan bahagia jelang hari Raya Natal serta menjadi tali silahturahmi dengan tetangga dan juga kerabat
"Kan saudara-saudara umat Hindu di Bali juga berbagi kebahagiaan saat Galungan. Dengan ini kan kita jadi akrab dengan tetangga, begitu juga dengan keluarga. Saat merayakan Natal kami berbagi kebahagiaan begitu juga sebaliknya saat Galungan dan berharap tradisi ngejot ini bisa diteruskan anak cucu nanti," ujarnya
Hal serupa dikatakan oleh tetangga umat Hindhu yang menerima jotan dari Juniati.
Bahwa tradisi ngejot jelang hari raya adalah kebiasaan yang baik untuk menjaga rasa kekeluargaan dan juga sebagai pesan tentang kerukunan antar umat beragama.
"Iya semoga tradisi ini diteruskan oleh anak cucu kita. Karena sejak nenek buyut saya sudah ada tradisi ini. Dan terus berlanjut seperti ini jelang Hari Raya, sehingga dapat menimbulkan kerukunan," ujar Ketut Sriyani tetangga.(*)