Sekda Giri Putra dan Mantan Perbekel Desa Awan Daftar Pasangan Calon Pilkada Bangli 2020

Paket Ida Bagus Giri Putra-Sang Nyoman Putra Erawan mengembalikan formulir pendaftaran paslon Pilkada Bali 2020 di Golkar

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Dok Golkar
Sekda Ida Bagus Giri Putra ketika mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon kepala daerah di Partai Golkar. Sesuai formulir, ia akan berpasangan dengan mantan perbekel Desa Awan, Kintamani sebagai bakal calon wakil bupati. Minggu (22/12/2019). Sekda Giri Putra dan Mantan Perbekel Desa Awan Daftar Pasangan Calon Pilkada Bangli 2020 

Sekda Giri Putra dan Mantan Perbekel Desa Awan Daftar Pasangan Calon Pilkada Bangli 2020

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sejak dibuka tanggal 11 Desember 2019, hingga kini sudah dua paket calon yang menyerahkan formulir pendaftaran lewat Partai Golkar.

Setelah paket Made Subrata-Kuta Parwata, kini giliran paket Ida Bagus Giri Putra-Sang Nyoman Putra Erawan yang mengembalikan formulir, Minggu (22/12/2019).

Sekretaris DPD II Golkar Bangli, I Nengah Darsana mengungkapkan, penyerahan formulir Ida Bagus Giri Putra dan Sang Nyoman Erawan diketahui pukul 15.00 Wita.

Penyerahan formulir keduanya juga diantar oleh 50 orang pendukung.

“Itu langsung daftarnya paket. Pak Sekda (Ida Bagus Giri Putra) menjadi calon bupati, dan wakilnya Pak Sang Nyoman Putra Erawan,” ujarnya.

Dengan pengembalian formulir paket Gus Giri Putra-Sang Nyoman Erawan, secra otomatis saat ini Golkar Bangli telah memiliki dua paket bakal calon (balon) kepala dan wakil kepala daerah.

Ini mengingat Sabtu (21/12/2019), pasangan Made Subrata-Ngakan Kutha juga sudah menyerahkan formulir pendaftaran.

Di sisi lain, dengan adanya dua pasang paket balon tersebut, Darasna mengatakan kemungkinan tidak ada perpanjangan waktu pengambilan formulir.

BREAKING NEWS!  Pelaku Curanmor Diringkus Polisi Saat Patroli di Jalan Tukad Yeh Aya Denpasar

Jadwal Acara Parade Bali United Juara Hari Ini, Dimulai Dari Rumah Dinas Gubernur Bali

“Kalau kita lihat dari hasil rapat keputusan tim kemarin sih, kita bukanya sampai tanggal 25 Desember 2019. Karena sekarang kita lihat sampai tanggal 23 sudah ada dua pasang calon yang mendaftar resmi ke kita, ya mungkin pendaftarannya dicukupkan sesuai jadwal. Karena proses mekanisme sudah bisa berjalan. Pendaftaran diperpanjang itu rencananya bilamana belum ada calon yang mendaftar,” ucapnya.

Lanjut Darsana, pengembalian formulir dibarengi dengan verifikasi kelengkapan calon.

Ia mengakui seluruh calon dinyatakan sudah lengkap syarat administrasi.

Hasil tersebut selanjutnya akan dibawa ke rapat pleno DPD II, dan selanjutnya diajukan ke DPD I.

“Pengajuannya mungkin awal tahun baru. Dalam seminggu terakhir ini kita selesaikan dengan rapat dan koodinasi internal Golkar di Bangli. Nanti di DPD I akan memplenokan lagi. Tapi pleno di DPD I biasanya seluruh Bali. Setelah itu akan diusulkan ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi. Di tengah proses itu (rekomendasi), DPP akan melakukan survei ke masing-masing kabupaten/kota,” jelasnya.

Di Golkar, kata Darsana, ada enam lembaga survei kredibel nasional yang akan dilibatkan.

Ia membeberkan nantinya survei mencakup individu calon, pasangan, termasuk survei kemampuan elektabilitas dan lainnya, seandainya disandingkan dengan calon dari partai lain.

“Karena kita target di Bangli ingin menang, ya mekanisme harus berjalan, dan survei pun harus yang kredibel dan hasil surveinya valid. Hasil survei itulah baru diputuskan rekomendasi. Tapi semua kewenangan ada di DPP,” ujarnya.

Darsana menambahkan, dari seluruh bakal calon hanya Made Subrata yang telah resmi memiliki kartu tanda anggota (KTA) Golkar.

Cegah Kanker Serviks Dengan Vaksin HPV, Mengapa Diberikan Dua Kali Pada Anak-anak ?

Hari Ini Polisi Kembali Melakukan Pencarian Potongan Tubuh Korban Terkaman Harimau, Ungkap Fakta Ini

 

Pria yang juga anggota DPRD Bangli ini mengakui sesuai arahan pimpinan, baik dari pusat maupun provinsi, ada poin prioritas untuk kader.

Walau demikian, Darsana tetap menekankan semua kembali pada keputusan DPP, dan hasil survei.

“Memang ada poin tersebut. Tapi kalau semisal berdasarkan hasil survei kader jauh di bawah yang lainnya, ya mau tidak mau tetap memakai hasil survei yang lebih tinggi. Walau ada poin prioritas untuk kader, Golkar sekarang juga menggaungkan politik tanpa mahar. Artinya untuk mendapatkan rekomendasi di Golkar, siapapun calonnya, baik itu kader ataupun non kader, tidak dipungut biaya apapun. Itu sekarang prosesnya di Golkar, sesuai dengan tagline Golkar Bersih,” ungkapnya.

Sedangkan disinggung dengan target harus menang, politisi asal Desa Landih, Bangli ini, mengatakan pihaknya harus memilih calon yang layak, mampu, dan bisa memenangkan pertarungan pilkada di Bangli.

Selain itu, kader-kader Golkar di Bangli juga wajib mengamankan rekomendasi partai, untuk bergerak bersama-sama mendukung calon yang akan diusung.

Dengan target menang itu pun, imbuh Darsana, pihaknya sekarang tengah melakukan penjajakan koalisi besar di Bangli, untuk melawan kekuatan partai mayoritas saat ini.

Pihaknya mengaku masih melakukan komunikasi politik, serta berharap koalisi besar ini bisa terwujud di Bangli.

Sedangkan disinggung partai yang telah memberikan sinyal, Darsana enggan memberikan jawaban pasti.

“Ya sementara semua komunikasi kepada semua partai masih cair. Politik itu kan dinamis, intinya kita sedang melakukan komunikasi politik, dan diendingnya nanti kita berharap bisa membuat koalisi besar,” tandasnya.

Mitos Kejatuhan Cicak Pertanda Sial? Jatuh di Pundak: Kehilangan Pekerjaan, Keluarga Kena Musibah

50 Ucapan Selamat Natal 2019 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris untuk Orang-orang Terkasih

Sementara itu, Ida Bagus Giri Putra mengungkapkan, alasan dirinya ikut dalam tarung pilkada ini lantaran ia warga Bangli.

Karena itu ia mencoba menjadi salah satu alternatif yang bisa dipilih masyarakat Bangli.

“Itu saja (alasannya). Tiang ikuti proses apapun keputusannya nanti di Golkar, tiang terima dengan rasa hormat, bangga, dan mendukung siapapun hasilnya. Intinya siap ikut berproses karena tiang juga ingin membangun Bangli, dengan sebuah obsesi dan ideologi agar Bangli ini menjadi baik, sejahtera, dan maju. Di samping itu agar ada proses pembelajaran politik. Setiap orang kan berhak untuk mendaftar, antara nanti dipakai dan tidak dipakai, itu kan urusan Golkar,” ujarnya.

Pria yang masih menjabat Sekda Bangli ini mengungkapkan, alasan Sang Nyoman Erawan sebagai tandemnya di Wakil Bupati.

Ia menegaskan, sudah ada komunikasi sebelum mendaftar, sehingga ada kesamaan visi.

“Kami hanya ingin menampilkan alternatif, supaya demokrasi di Bangli ini tidak terlalu tegang. Karena demokrasi itu sebuah pesta. Dan kita harus sudah mulai cerdas dan sadar, bahwa politik itu hanya sebuah alat, untuk membangun komitmen mengabdi kepada Bangli dalam sisi mengimplementasikan gagasan, ide, dan sebagainya,” ucap dia.

Sedangkan disinggung posisi dirinya yang kini masih menjabat Sekda Bangli, Gus Giri Putra menegaskan ia tetap mengacu pada aturan.

Pihaknya menjelaskan saat ini masih pada proses pendaftaran.

Namun setelah proses penetapan, ia menegaskan siap mundur dari jabatan tersebut.

“Kalau pendaftaran kan tidak ada larangan didalam aturan tentang disiplin pegawai negeri yang dianggap melakukan pelanggaran. Setiap orang berhak. Selain itu ASN tidak boleh mengampanyekan diri, men tiang nak durung dados calon kenkenang tiang kampanye? Yang jelas tiang jalani sesuai mekanisme dan aturan yang ada. Prinsip tiang tidak mau melanggar aturan,” ujar pria yang lima tahun lagi pensiun ini. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved