Kisah Freddie Figgers, Saat Bayi Dibuang di Tempat Sampah, Si Jenius Itu Kini Jadi Bos Kaya Raya
Pria ini dulu dibuang oleh orangtuanya di tempat sampah, 30 tahun kemudian ia menjadi bos dari perusahan besar senilai Rp 867 M
Di usia 12 tahun, Freddie sudah bisa bekerja sebagai teknisi komputer.
Saat berusia 15 tahun, Freddie sudah bisa mengelola perusahaan komputasi cloud, Figgers Computers, seorang diri.
Dua tahun berjalan, Freddie telah memiliki 150 pelanggan yang meminta layanan website dan penyimpanan.
Saat ayahnya didiagnosis Alzheimer, Freddie menciptakan sepatu yang dilengkapi pelacak GPS yang menyajikan komunikasi dua arah.
Kepada Inspire More, Freddie berkata, "Saya cukup meneleponnya dan berkata 'halo ayah, kau di mana?' dan ia tak perlu melakukan apapun. Duduk saja dan berbicara ke arah sepatu sehingga saya bisa melacak lokasinya. Program itu sangat sukses, saya dihubungi perusahaan yang mau membeli program itu seharga 2,2 juta dollar atau sekitar Rp 30 miliar."
Satu tahun kemudian, ia menggunakan uang itu untuk mendirikan perusahaan sendiri, Figgers Communication.
Saat berusia 24 tahun, Freddie telah membangun dan merancang 80 program perangkat lunak custom.
• Info Peta Rawan Macet di 7 Titik Tempat Wisata di Kuta Saat Libur Natal & Tahun Baru 2020 di Bali
• Ramalan Zodiak Rabu 25 Desember 2019: Emosi Aries Meledak, Libra Disukai Bos, Bakal Dapat Bonus, nih
Meskipun sekarang Freddie adalah orang yang sukses, ia masih ingat diskriminasi yang diterimanya ketika ia masih muda.
Freddie terus-menerus dipanggil 'bayi buangan' ketika teman-teman sekelasnya mengetahui bahwa ia ditinggalkan di tempat sampah oleh ibunya.
"Karena saya tinggal di pedesaan, selama sesuatu terjadi, orang-orang di seluruh wilayah itu akan tahu," ujar Freddie.
"Ayah dan ibu angkat saya memberi tahu saya kebenaran kejadian itu, dan saya merasa sangat malu," tambahnya.
Kesuksesan yang ia raih tak membuat Freddie lupa pada orang lain.
Ia menawarkan beasiswa pada anak muda, serta membantu biaya tagihan bagi orangtua.
Freddie tak keberatan menjadi sponsor program-program anak muda dan membantu permasalahan jaminan rumah dan penyitaan.
Saat diwawancarai Bored Panda, Freddie menjelaskan, "Saya mengubah kepedulian menjadi aksi nyata, solusi atas segala permasalahan akan membawa dampak yang nyata bagi kehidupan seseorang. Saya akan mengubah dunia menjadi lebih baik karena uang hanyalah alat, tapi tanpa alat itu, kita tak bisa mengubah kehidupan orang lain dengan memberi mereka kesempatan."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saat Masih Bayi Dibuang di Tempat Sampah, Kini Pria Ini Menjadi Bos dari Perusahaan Senilai Rp 867 M