Sampah di Klungkung Capai 56 Ton Perhari, Pemkab Klungkung Rancang Terminal Sampah Plastik
Setelah merancang TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) Centre, tahun 2020 Pemkab Klungkung juga akan mencoba merancang terminal sampah plastik.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Setelah merancang TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) Centre, tahun 2020 Pemkab Klungkung juga akan mencoba merancang terminal sampah plastik.
Ini untuk mengatasi masalah sampah plastik, yang menjadi momok hampir di semua daerah. Apalagi dengan 53 desa.
Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Kirana menjelaskan, tahap uji coba sistem terminal sampah plastik ini akan diterapkan tahun 2020.
Lokasinya memanfaatkan tanah provinsi, di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba. Lokasinya pun tidak jauh dari TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat), yang juga akan beroperasi tahun 2020 mendatang.
"Seperti apa bentuknya (terminal sampah) sedang maping (pemetaan). Sedang buat rancangan. Mudah-mudahan 2020 bisa jalan,” ujar AA Kirana, Rabu (25/12/2019).
Kirana menjelaskan, terminal sampah ini dikonsep untuk menjadi tempat penampungan sementara sampah plastik dari masyarakat.
• Selain Sediakan Uang Tunai dengan Jumlah Besar, Ini yang CIMB Niaga Lakukan untuk Antisipasi Nataru
• Anjing Pelacak Diturunkan untuk Melakukan Pemeriksaan di Pelabuhan Padang Bai Karangasem
Masyarakat pun wajib, tetap melakukan pemilahan sampah antara organik dan anorganik di rumah tangga.
"Kunci dari program ini, masyarakat harus membiasakan diri memilah sampah mulai dari sumbernya, yakni di rumah tangga," ungkap Kirana.
Sampah yang sudah ditampung di terminal akan dijual ke bank sampah di Denpasar.
Namun untuk menjual itu, Kirana perlu memastikan aturannya. Apakah bisa pemerintah langsung menjual atau harus dikelola oleh perusahaan daerah.
"Semoga dengan upaya ini, permasalahan sampah di Klungkung dapat teratasi. Meskipun adanya TOSS dan terminal sampah, kami tetap menggenjot setiap desa untuk mengelola sampahnya sendiri," ujar Kirana.
Menurutnya, dari 53 desa di Klungkung, saat ini baru 18 desa di Klungkung yang mencoba mengolah sampahnya sendiri dengan sistem TOSS.
• Lapas Sukamiskin Selain Pernah Punya Saung Mewah juga Diduga Sediakan Bilik Asmara
Bahkan pihaknya telah melakukam survei, dan saat ini di Klungkung baru sekitar 42 persen masyarakat yang sadar untuk memilah sampahnya secara mandiri di rumah.
"Beberapa desa yang udah mengelola sampahnya dengan mandiri seperti Paksebali, Tangkas, Kusamba, dan Tohpati. Dengan anggaran desa yang cukup besar, diharapkan desa juga bisa mengalokasikanya untuk mengatasi masalah sampah," jelasnya.
• Setengah Hari Ada 9 Keberangkatan, Aktivitas Penyeberangan Menuju Nusa Penida Mulai Ramai
• Datangi Beberapa Gereja, Wabup Suiasa Pantau Persiapan Natal Tahun 2019
Sampah di Klungkung Mencapai 56 Ton Perhari