Pernah Jadi Pelopor Pengembangan Bayi Tabung dan Kini Disalip RS Lain, RSUP Sanglah Jadi Sorotan

Sebagai fasilitas kesehatan (faskes) terbesar di Provinsi Bali, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar awalnya menjadi pelopor dalam pengemba

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana bersama Direktur Utama RSUP Sanglah I Wayan Sudana saat berkeliling di RSUP Sanglah, Kamis (26/12/2019) 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebagai fasilitas kesehatan (faskes) terbesar di Provinsi Bali, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar awalnya menjadi pelopor dalam pengembangan bayi tabung.

Di rumah sakit inilah untuk pertama kalinya program bayi tabung dikembangkan di Provinsi Bali guna menjawab permasalahan yang ada di masyarakat.

Namun apa daya, kini pengembangan bayi tabung di RSUP Sanglah justru dikalahkan oleh rumah sakit swasta lainnya yang ada di Bali.

Tertinggalnya RSUP Sanglah dalam pengembangan bayi tabung ini akhirnya mendapatkan sorotan dari anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana.

"Rumah Sakit Sanglah adalah pelopor pengembangan bayi tabung. Dulunya adalah pelopor, tapi sekarang tertinggal sama rumah sakit di luar," kata Kariyasa saat menyambangi RSUP Sanglah, Kamis (26/12/2019).

Sampah Mengendap di Tukad Teba Sering Membuat Air Meluap

BREAKING NEWS: Ketut Raning Bersimbah darah di Kamar Kosan, Sang Anak Ungkap Detik-detik Terakhir

Anggota DPR RI Dapil Bali ini menyebutkan, bahwa tertinggalnya RSUP Sanglah dalam pengembangan bayi tabung ini karena terkendala infrastruktur.

Oleh karena itu, terdapat berbagai infrastruktur di RSUP Sanglah yang harus segera dibenahi dan beberapa alat kesehatan mesti di-upgrade karena sudah berumur cukup lama.

Sementara itu, Direktur Utama RSUP Sanglah I Wayan Sudana mengakui bahwa rumah sakit yang dipimpinnya itu kini sudah tertinggal dalam pengembangan bayi tabung.

Diceritakan olehnya, bahwa RSUP Sanglah dahulunya memang menjadi cikal bakal atau rumah sakit pertama yang mengembangkan bayi tabung di Provinsi Bali.

Pengembangan bayi tabung ini diperkirakan mulai pada tahun 2000 atau sekitar 19 tahun lalu.

Kendala dalam pelayanan bayi tabung ini disebabkan karena tidak diikuti oleh pengembangan peralatan yang digunakan.

Bisa Buta Setelah Lihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang, Begini Penjelasan NASA

Link Live Streaming Gerhana Matahari Cincin dari Denpasar Bali dan Wilayah Lainnya di Indonesia

"Sempat mandeg ya, sempat terhenti. Rupanya situasi ini digunakan menjadi peluang bagi rumah sakit di luar Sanglah ini untuk mengembangkan, sehingga berkembangnya di luar Sanglah," kata dia.

Sudana mengatakan, saat ini pihaknya mencoba untuk memulai membangun kembali program bayi tabung tersebut.

Pembangunan dimulai dengan melakukan rehab terhadap beberapa peralatan termasuk sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di dalamnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved