Bertemu Menkes Terawan di Puncak HUT ke-60 RSUP Sanglah, Koster Kenalkan Program KB 4 Anak
Bertemu Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto di Puncak HUT ke-60 RSUP Sanglah, Koster Kenalkan Program KB 4 Anak.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, I Wayan Koster bersama Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto hadir dalam kegiatan Puncak HUT ke-60 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali, Senin (30/12/2019).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster memperkenalkan kebijakannya soal Keluarga Berencana (KB) empat anak.
Menurutnya, Bali sebagai pulau yang kecil memiliki jumlah penduduk sekitar 4,2 Juta yang keberadaannya konstan selama lima tahun terakhir.
Ia menyebutkan, stagnannya penduduk Bali dalam lima tahun terakhir ini disebabkan oleh rezim KB jaman orde baru yang menekankan memiliki dua anak cukup dan lelaki perempuan sama saja.
• Pernah Jadi Pelopor Pengembangan Bayi Tabung dan Kini Disalip RS Lain, RSUP Sanglah Jadi Sorotan
• Kasus Balita 2,5 Tahun yang Alami Kekerasan, RSUP Sanglah Tak Temukan Tanda Kekerasan Seksual
• RSUP Sanglah Tangani 49 Pasien Terlantar Sejak Januari 2019
Oleh program ini, nama Nyoman di Bali sudah langka dan Ketut sudah hampir punah.
"Oleh karena itu saya kembalikan ini cara hidup orang Bali supaya punya empat anak lagi, supaya Nyoman dan Ketut tetap ada," jelasnya.
Ia menjelaskan di Bali itu terdapat warisan kearifan lokal mengenai nama anak.
Anak pertama dinamai Gede, Wayan dan Putu, anak kedua Made atau Kadek, ketiga Nyoman dan Komang serta anak terakhir bernama Ketut.
"Jadi tradisi kami ini hilang. Mohon ijin Pak Menteri, kami hidupkan lagi tradisi ini. Jadi kami harus memelihara ini. Bagi yang mampu tentu saja. Jadi kalau sudah tidak mampu istrinya jangan dipaksa," katanya.
Mengenai rencana program Koster tersebut, Menkes Terawan mempersilakan saja.
Namun dirinya menyarankan agar masyarakat bisa memperhatikan jarak kelahiran anak.
"Supaya anaknya dapat pola asuh yang tepat, maka stuntingnya rendah," kata mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto itu. (*)