Gubernur Bali Rencana Naikkan Kelas Puskesmas di Bali Agar Bisa Layani Rawat Inap
Pemprov Bali Berencana Mengembangkan Infrastruktur Kesehatan. Gubernur Bali Rencana Naikkan Kelas Puskesmas di Bali Agar Bisa Layani Rawat Inap
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sementara, penyediaan SDM dilakukan dengan menyediakan beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis yang akan ditempatkan di seluruh puskesmas di Bali.
Sehingga nantinya, setiap puskesmas memiliki dokter spesialis terutama untuk kandungan dan anak.
"Sekarang ini susah. Dokter spesialis tugasnya Denpasar sama Badung, jarang yang mau di Karangasem, di Jembrana, di Buleleng," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut Koster, pemerintah harus hadir membantu masyarakat, terutama kepada para ibu yang hamil dan akan melahirkan mendapatkan pelayanan yang baik di puskesmas yang ada.
"Saya sedang konsentrasi penuh ini dalam menyiapkan di bidang kesehatan ini ," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menepis pernyataan Gubernur Koster yang mengatakan bahwa dokter spesialis enggan ditempatkan di daerah pinggiran.
Menurutnya, selama ini dokter spesialis bukan tidak mau bekerja di wilayah pinggiran.
Mereka sebenarnya bersedia, hanya saja keberadaan dokter di wilayah tersebut keberadaannya dibatasi.
"Ini karena dikunci jumlah spesialisnya. Ini yang akan saya buka gembok-gembok itu," katanya.
Mengenai rencana Koster yang ingin menaikkan status puskesmas, Menkes Terawan mengatakan bahwa membangun puskesmas yang ada tempat tidurnya dan untuk rawat inap memiliki konotasi yang berbeda.
Jika ingin membangun puskesmas yang rawat inap bisa membuat keuangan jebol karena keuangan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang terbatas.
Namun jika puskesmas dinaikan kelasnya untuk melakukan upaya preventif atau mencegah orang sakit, maka untuk hal tersebut bisa dilakukan.
Dirinya mengusulkan, sebaiknya puskesmas pembantu yang dinaikkan kelasnya menjadi puskesmas yang mandiri.
Setelah dinaikkan statusnya, puskesmas bisa melakukan upaya agar permasalahan di masyarakat seperti stunting, angka kematian ibu dan bayi bisa diturunkan. (*)