Warga Hilang di Pantai Lumangan
Begini Kronologi Ditemukannya Sulendra Dalam Gulungan Ombak Pantai Lumangan
Area pencarian dibagi menjadi 2 SRU (unit-unit yang melakukan operasi SAR), dimana luas area penyisiran menggunakan RIB (Rigid Inflatable Boat) sekita
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Rizki Laelani
Sementara itu, Kapolsek Nusa Penida, Kompol I Komang Reka Sanjaya mengatakan,
sekitar pukul 15.00 Wita, salah sorang warga Dusun Penangkidan, Desa Bungamakar yang melakukan pencarian dengan menelusuri tebing, melihat tubuh korban mengapung tidak jauh dari lokasi korban terjatuh.
Tepatnya di sisi utara tebing pantai Lumangan.
Informasi ini lalu disampaikan ke pihak Basarnas, dan ditindaklanjuti dengan upaya evakuasi.
Proses evakuasi sempat berlangsung sulit, karena kondisi gelombang tinggi.
Selain itu posisi tubuh korban juga sangat dekat dengan tebing, sehingga sangat berbahaya jika didekati dengan perahu.
Lalu tim penolong pun berenang untuk menggapai tubuh korban, dan diikatkan tali.
Lalu korban ditarik menggunakan tali tersebut, hingga tubuhnya berhasil dievakuasi ke atas perahu dan dibawa menuju Pantai Crystal Bay dan ke RS Pratama Nusa Penida.
• Begini Upaya Pencarian Jenazah Made Sulendra di Nusa Penida saat Gelombang Tinggi
• Sulendra Jatuh Saat Mancing di Tebing Lumangan, Kadek Gangga Tak Kuasa Sang Ayah Ditelan Ombak
• BREAKING NEWS Siswa di Tabanan Tenggelam di Sungai Yeh Panahan, Tangannya Seperti Ditarik
• Setelah Nunas Baos Selesai, Sulenda Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Nunas Baos Dilakukan Keluarga
Sebelum ditemukan, keluarga korban sempat menempuh jalur niskala dengan nunas baos (bertanya) agar anggota keluarganya segera ditemukan.
"Kalau istilah di Bali, keluarga sempat nunas baos ke penekun spiritual. Tujuannya, agar tubuh dari Sulendra bisa segera ditemukan. Kalau kami di Bali, tentu meyakini adanya petunjuk niskala dan tetap melakukan upaya pencarian secara sekala," ungkap Wayan Yasa.
Selain melakukan upaya niskala, upaya pencarian secara sekala tetap dilakukan, yakni dengan melibatkan warga di Desa Bungamekar.
Warga menyusuri tebing Pantai Lumangan, hingga ke pantai Angle Billabong untuk mencari keberadaan korban.
"Upaya pencaharian melibatkan warga desa juga dilakukan, disamping pencarian oleh Basarnas dan kepolisian," ungkapnya.
Wayan Yasa juga menjelaskan awal mula kejadian hilangnya korban, Rabu (1/1/2020). Ketika itu di Dusun Penangkidan, Desa Bungamekar sedang diadakan paruman adat (rapat). Seusai rapat, Sulendra sempat pulang ke rumah dan makan.
"Lalu korban (Sulendra) dan anaknya serta seorang anggota keluarganya mengambil pancing. Mereka lalu memancing di atas tebing Pantai Lumangan, yang tingginya sekitar 7 meter dari laut," ungkap Wayan Yasa