Jembatan Kayu Bukit Galah-Yeh Kori Terancam Ambruk, Tergerus Air Sungai dari Gunung Agung
Jembatan kayu yang menghubungkan Bukit Galah dengan Yeh Kori, terancam ambruk lantaran diterjang air sungai dari atas Gunung Agung
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
Jembatan Kayu Bukit Galah-Yeh Kori Terancam Ambruk, Tergerus Air Sungai dari Gunung Agung
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Jembatan kayu yang menghubungkan Bukit Galah, Desa Sebudi, Selat dengan Yeh Kori, Desa Jungutan, Bebandem, Karangasem, Bali, terancam ambruk lantaran diterjang air sungai dari atas Gunung Agung, Kamis (2/1/2019) sore.
Tanahnya di bagian pinggir mulai tergerus.
Perbekel Sebudi, Komang Tinggal menjelaskan, jembatan kayu yang dilalui warga tergerus karena aliran sungai dari atas gunung cukup deras.
Sehingga, mengakibatkan sebagian kayu terbawa arus.
Seandainya hujan terus terjadi, kemungkinan jembatan akan roboh dan tak bisa dilalui.
• BREAKING NEWS: Lina Mantan Istri Sule Dikabarkan Meninggal Dunia
• Waspada Gelombang Tinggi, Unit Patroli Polres Gianyar Peringatkan Bahaya Arus Laut
"Untuk sementara, jembatan kayu masih bisa dilalui pejalan kaki, serta pengendara sepeda motor. Warga harus waspada dan berhati-hati saat melintas," jelas I Komang Tinggal, Jumat (3/1/2020).
Ditambahkan, kayu dan pondasi bagian bawah agak rapuh.
Pihaknya berharap dapat perhatian dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida, sehingga jembatan kayu bisa diganti dengan jembatan baru.
Jembatan kayu ini akses cepat masyarakat dan siswa yang bersekolah ke Jungutan.
Hampir 20 orang lebih warga Bukit Galah sekolah ke Jungutan.
• Ular King Kobra 2,5 Meter Gegerkan Warga Sekampung, Butuh 2 Jam Evakuasi
• Ibu Mertua CEO Persela Lamongan Tewas Dibacok di Leher, Diduga Dibunuh Perampok
"Untuk memperbaiki jembatan kayu butuh dana banyak. Desa tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki. Masalah ini wewenang Balai Wilayah Sungai Bali Penida," papar Komang Tinggal.
Untuk sementara, rencananya warga akan bergotong royong memperbaiki kayunya agar lebih kuat.
Kayu yang keropos dan tua akan diganti baru.
Kepala Pelaksana BPBD Krangasem, IB Ketut Arimbawa mengatakan hal serupa.
Aliran air sungai cukup deras, meski jembatan kayu tidak sampai rusak parah.
"Masih bisa dilewati sepeda motor. Barusan saya ke lokasi," tambah IB Ketut Arimbawa.
(*)