Pohon Tumbang di Bali

Waspada Longsor dan Pohon Tumbang di Bali, Ini Wilayah dengan Potensi Pergerakan Tanah Tinggi

Masyarakat diharapkan lebih waspada karena Bali berpotensi mengalami bencana tanah longsor dan pohon tumbang.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
BPBD Karangasem
Longsor menutup badan jalan di Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Jumat (8/3/2019). Petugas BPBD bersama warga membersihkan material longsor. 

“BMKG ini paling valid untuk peringatan dininya. Misalnya peringatan cuaca bisa tiga hari ke depan,"  kata dia. 

Selain perbarui informasi cuaca dari BMKG, masyarakat juga diminta tidak membuang sampah sembarangan.

“Kalau ada kejadian segera kontak kami di BPBD. Kami kan siaga 24 jam. Kami punya Tim Reaksi Cepat," jelasnya.

Siaga Bencana

Guna mengantisipasi bencana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai bertindak.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali I Dewa Made Indra telah mengirimkan surat kepada bupati dan wali kota se-Bali untuk siaga bencana.

“Kita sudah mengirim surat edaran untuk bupati/wali kota se-Bali (agar) semuanya melakukan siaga,” kata Sekda Dewa Indra di Denpasar, Jumat (3/1/2019).

Menurut Dewa Indra, peralatan dan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota harus siaga.

Hal itu penting agar BPBD bisa segera beraksi di wilayah yang mengalami bencana.

Tak hanya itu, menurut Sekda Dewa Indra, segala bentuk peringatan dini kebencanaan juga dipelihara secara baik guna mengantisipasi bencana pada musim hujan ini.

Mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu menuturkan, pihaknya telah memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami bencana.

Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin menambahkan, meskipun Bali sudah dilanda hujan sekian hari, namun sampai saat ini masih relatif aman.

“Beberapa ada (bencana) tanah longsor dan pohon tumbang tapi sejauh ini tidak berpengaruh signifikan, semuanya bisa tertangani dengan baik,” kata Rentin.

Dijelaskannya, hampir seluruh wilayah Bali mempunyai potensi tanah longsor atau banjir.

Made Rentin mengatakan, pada tahun 2020 pihaknya mendapat alokasi anggaran sebanyak Rp 17 miliar guna untuk program kebencanaan di Bali.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved