Cara Melatih Anak Agar Memiliki Karakter Tangguh atau Kemampuan Menghadapi Berbagai Tantangan Hidup
Cara Melatih Anak Agar Memiliki Karakter Tangguh atau Kemampuan Menghadapi Berbagai Tantangan Hidup
TRIBUN-BALI.COM – Memiliki anak yang tangguh mungkin telah menjadi impian sebagian orangtua.
Untuk mendapatkan Anak yang tangguh, tergantung akan didikan orangtua maupun lingkungan sekitarnya.
Mendidik anak untuk tangguh atau resiliensi menghadapi berbagai tantangan hidup tak kalah penting dari mengajarinya matematika atau membaca.
Resiliensi dapat diartikan sebagai kemampuan menghadapi tantangan serta memiliki mental untuk bangkit jika menemui kegagalan.
• Waspadai Demam Rematik Akut Pada Anak, Dapat Merusak Fungsi Jantung
• Mengembalikan Semangat Sekolah Anak Setelah Libur Panjang, Orangtua Ikuti 5 Tips Ini
• Jaga Tubuh Tetap Hangat, 7 Hal yang Perlu Diperhatikan agar Anak Tidak Mudah Sakit di Musim Hujan
Orang yang memiliki karakter tangguh seperti ini cenderung lebih mampu mengatasi stres dan perasaan cemas menghadapi situasi yang tidak pasti.
Menurut psikolog keluarga dari Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, M.Psi, usia dini adalah waktu yang tepat untuk memahami dan mengembangkan resiliensi.
Salah satu caranya adalah melalui pengalaman yang bermakna.
“Artinya orangtua dengan sengaja memberikan tantangan-tantangan yang sesuai dengan usia dan kapasitas anak agar tahu batas dirinya sampai mana, kemampuannya sampai mana, dan apa yang ia miliki untuk menghadapi masalah,” kata Nadya.
Anak yang memiliki karakter resiliensi bukan berarti tidak akan mengalami kesulitan atau tekanan.
Namun, mereka menjadi terbiasa dengan tantangan dan bisa fokus mencari penyelesaian yang efektif.
Mengajarkan sifat resiliensi bisa dilakukan sepanjang usia.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk membangun sifat tangguh ini sejak usia dini.
Misalnya saja mengajarkan anak cara untuk berteman, termasuk kemampuan berempati.
Mengajari anak untuk membantu orang lain juga bisa membuatnya merasa lebih berdaya.
Cara lain adalah dengan mengajari anak membuat target yang masuk akal lalu berusaha mencapainya selangkah demi selangkah.