Pilkada Serentak Bali 2020

Singgung Masalah Ini, Golkar, Gerindra dan NasDem Badung Koalisi Lawan PDIP dan Giri Prasta

Pertemuan tiga Parpol ini dipimpin Plt Ketua Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua NasDem Badung, I Putu Gede Suyantha dan dihadiri Ketua Gerindra

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI
Ilustrasi Pilkada serentak 2020 di Provinsi Bali. 

Singgung Masalah Ini, Golkar dan NasDem Badung Koalisi Lawan PDIP dan Giri Prasta

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Tak hanya di Pilkada Tabanan, NasDem dan Golkar juga berkoalisi di Pilkada Badung.

Senin (6/1/2020), petinggi Golkar dan NasDem bertemu membahas koalisi di sebuah rumah makan di Dalung, Kuta Utara.

Tidak hanya dua Parpol itu, petinggi Gerindra juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan tiga Parpol ini dipimpin Plt Ketua Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua NasDem Badung, I Putu Gede Suyantha dan dihadiri Ketua Gerindra Badung, IGK Puriartha.

Sejumlah anggota DPRD Badung dari ketiga Parpol juga hadir.

Di antaranya dari Fraksi Golkar seperti Ni Luh Gede Mediastuti, Ni Ketut Sueni, Nyoman Suka, IGN Shaskara, kemudian dari NasDem ada I Gede Suardika.

Mas-Sukerana Setor Formulir di Hari Sama, Dikabarkan Bakal Duet di Pilkada Karangasem 2020

Golkar Tabanan Rayu Demokrat Gabung Koalisi Bersama NasDem

NasDem-Golkar Tabanan Resmi Berkoalisi, Lirik Tokoh Puri Anom Tabanan

Ide koalisi salah satunya dipicu oleh kekecewaan Golkar dan NasDem.

Pasalnya, pada Pileg 2019 lalu, sebagai mitra koalisi pendukung pemerintah justru mereka“dihabisi” oleh PDIP, sehingga perolehan kursi Golkar melorot dari 10 menjadi 7 kursi.

Pihak Gerindra yang hadir pada kesempatan itu juga mengaku dirugikan, lantaran perolehan kursinya juga ikut anjlok dari 4 menjadi 2.

Sementara pihak NasDem mengaku tidak diberikan ruang untuk berkembang sehingga kursi NasDem tetap satu.

Plt Ketua Golkar Badung I Wayan Suyasa menyatakan, koalisi yang dikoordinir Golkar ini memang tidak segemuk PDIP. Namun bukan berarti tidak bisa menang.

Tak Pernah Kehabisan Uang, Predator Seks Reynhard Sinaga di Mata Teman-temanya: Sering Liburan

Guntur Romli: Kok Tega, Politisi PSI ini Sebut Anies Baswedan Sebar Hoaks Soal Banjir Kemang

Soal Ujian 100 Persen Dibuat MKKS Daerah, Untuk Kelulusan Murni Ditentukan Sekolah

Ia menyebut, sejumlah daerah sudah membuktikan bahwa kotak kosong dan calon boneka justru menang melawan petahana.

Ia pun optimis petahana yang diusung PDIP ditambah Demokrat bisa dikalahkan.

“Ini baru kumpul pertama. Mudah-mudahan ada titik temu. Sehingga kita bisa koalisi dan membangun wadah untuk mengusung calon di Pilkada Badung,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya mengaku ikut memenangkan pasangan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa di Pilkada Badung tahun 2015 silam.

Akan tetapi, setelah pasangan ini berkuasa justru Parpol di luar PDIP dihabisi saat Pileg.

“Waktu ini kita mendukung mereka dapat apa? Saat dipentingkan dirangkul, setelah jadi kita malah ditendang."

"Buktinya kita dihabisi di Pileg. Kursi PDIP nambah jadi 28, sementara Golkar turun dari 10 menjadi 7.

"Kemudian Demokrat dari 7 jadi 2, Gerindra dari 4 menjadi 2 dan NasDem bertahan 1 kursi. Bahkan Hanura lenyap (tidak dapat kursi, red),” bebernya.

Karenanya, Wakil Ketua DPRD Badung ini berharap, Parpol di luar PDIP bersatu untuk membangun pemerintahan yang lebih baik.

Caranya adalah dengan mengusung calon bupati/wabup yang lebih baik.

“Dengan perolehan 7 kursi, Golkar sebenarnya butuh satu mitra koalisi saja sudah bisa mengusung calon sendiri."

"Akan tetapi, kami masih menginginkan Gerindra bisa gabung. Sehingga kekuatan koalisi semakin kuat,” katanya.

Ketua Gerindra Badung IGK Puriarta mengaku, pada intinya sejalan dengan pemikiran Golkar.

Dimana pihaknya ingin membangun Badung secara kebersamaan.

Sejauh ini ia pun mengakui siap berkoalisi. Hanya saja, keputusan koalisi harus minta izin ke provinsi dan pusat.

“Sebenarnya kami juga ingin bertarung, hanya saja kami juga harus koalisi, karena Gerindra belum mencukupi,” katanya.

Pria yang akrab di sapa Gus Krobo itu mengaku, jika kolaisi disetujui induk partainya, maka ia sangat siap bersama gerbong Golkar.

“Kami sepakat bangun koalisi menyiapkan kendaraan. Nanti siapa kader partai atau tokoh masyarakat mau maju, tinggal kita adakan komunikasi. Sekaranglah saatnya kita membuat perubahan. Tidak hanya untuk Pilkada 2020, tapi juga Pileg 2024,” bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved