Iran Serang Amerika Serikat
Perbedaan Kekuatan Militer AS dan Iran Mulai dari Jumlah Personel dan Anggaran
Kekuatan militer Amerika Serikat dan Iran memiliki perbedaan. Mulai dari jumlah personel dan anggaran hingga kekuatan di darat, laut, dan udara.
TRIBUN-BALI.COM - Kekuatan militer Amerika Serikat dan Iran memiliki perbedaan.
Mulai dari jumlah personel dan anggaran hingga kekuatan di darat, laut, dan udara.
Diberitakan sebelumnya, ketegangan Amerika Serikat dan Iran berlanjut.
Pasukan Garda Revolusi Iran menghujani "puluhan rudal" ke markas pasukan AS di Irak.
Serangan itu dilaporkan terjadi pada Selasa (7/1/2020) pukul 17.30 waktu AS.
• Konflik Iran-AS Memanas, Kemenlu Keluarkan 7 Poin Imbauan untuk WNI, Ini Nomor yang Bisa Dihubungi
• Begini Kondisi Presiden Trump Setelah Puluhan Rudal jelajah Iran Serang Pasukan AS di Irak
• BREAKING NEWS! Iran Murka & Tembakkan Selusin Rudal ke Dua Pangkalan Militer AS di Irak
Penembakan rudal Iran tersebut sebagai balas dendam setelah AS menewaskan Jenderal Qasem Soleimani, Jumat (3/1/2020) pekan lalu.
Dilansir Sky News, Rabu (8/1/2020), "puluhan rudal" itu ditembakkan Divisi Luar Angkasa Garda Revolusi Iran, dan dinamai "Martir Soleimani".
Sumber keamanan kepada AFP mengungkapkan, serangan itu terjadi dalam tiga gelombang selepas tengah malam waktu setempat.
Apabila berperang, bagaimana kekuatan militer kedua negara:
1. Jumlah Personel dan Anggaran
Berdasarkan laporan Global Firepower (GFP), Amerika mempunyai anggaran militer berlimpah, yakni sebanyak 716 miliar dollar AS, sementara Iran disebutkan hanya 6,3 miliar dollar AS.
Dari segi personel militer, Iran memiliki 873.000 personel.
Sedangkan total tentara Amerika di angka 2.141.900 personel.
2. Kemampuan Udara
• Kondisi Terkini Perairan Natuna, Kapal Coast Guard China dan Kapal Nelayan Tetap Asik Beroperasi
• Menghitung Kekuatan Militer Iran Yang Berniat Balas Dendam Setelah Qassem Soleimani Tewas Dirudal AS
Kendati kalah soal anggaran dan personel, Iran mempunyai peluncur roket lebih banyak dibandingkan dengan AS, yakni 1.900 berbanding 1.056 rudal milik AS.
Sementara untuk pesawat, Amerika Serikat tetap jauh lebih unggul, yakni dengan 13.398 pesawat, baik itu berstatus jet tempur, pembom, angkut, hingga latih.
Iran sendiri diketahui hanya memiliki 509 pesawat, dengan 165 jet tempur.
Jika dibandingkan, helikopter Iran juga hanya dua persen dari helikopter AS.
Yaitu 126 berbanding 5.760 buah.
Kendaraan lapis baja Amerika juga hampir 20 kali lipat lebih banyak.
Jumlahnya 39.223 berbanding 2.345 milik Iran.
3. Kekuatan Matra Laut
Meski hampir berimbang, kekuatan laut Amerika diketahui mempunyai lebih banyak armada.
Amerika mempunyai 398 kapal perang, sementara Iran hanya 398 kapal perang.
Jika serangan terjadi di bawah laut, Amerika punya 68 kapal selam, atau dua kali lipat lebih banyak dari Iran yang hanya 34.
4. Kekuatan Darat
Sementara itu, diberitakan Kompas.com (20/5/2019), jika harus berhadapan di darat, untuk urusan tank, AS mempunyai 6.393 unit, di mana mereka mempunyai senjata andalan dalam diri tank tempur utama (MBT) generasi ketigas M1 Abrams.
Kemudian mereka mempunyai 950 uni artileri self propelled melalui M109 Howitzer, serta kendaraan tempur lapis baja yang mencapai 41.760 menurut armedforces.eu.
Di sisi lain, Iran mempunyai 2.531 tank yang rata-rata merupakan produksi Uni Soviet. Di antaranya T-72S. T-72Z safir atau T-54/55.
Dikutip dari Kompas.com, Pentagon menerangkan, serangan juga terjadi di instalasi yang menampung koalisi internasional pimpinan AS di Arbil.
Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Publik, Jonathan Hoffman, menyatakan, rudal itu ditembakkan pukul 17.30 waktu AS pada Selasa (7/1/2020).
"Sudah jelas bahwa serangan tersebut berasal dari Iran, dan menargetkan dua pangkalan militer Irak di al-Assad dan Arbil," ujarnya.
Dalam keterangan terpisah, Gedung Putih memaparkan, Presiden Donald Trump sudah diberi tahu dan memantau perkembangannya.
Hoffman melanjutkan, saat ini fokus Pentagon adalah menaksir kerusakan yang terjadi akibat serangan rudal di dua markas tersebut.
Dia menerangkan, Washington bakal mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan AS dan sekutunya di Timur Tengah.
Disebutkan bahwa pangkalan tersebut sudah memprediksi ada serangan tersebut, dan bersiap selama "berhari-hari".
Dalam keterangannya, Garda Revolusi menyatakan, mereka menjanjikan "respons yang lebih menghancurkan" jika AS melancarkan balasan.
Sementara jaringan milisi Hashed al-Shaabi juga mengeluarkan pernyataan bahwa mereka siap membalaskan kematian Soleimani.
"Marinir AS harus kembali ke markas mereka untuk membuat peti mati," koar Akram al-Kaabi, Kepala Harakat al-Nujaba.
Soleimani tewas bersama wakil pemimpin jaringan Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Komandan Pasukan Quds tersebut dan Muhandis tewas setelah konvoi mobil yang mereka tumpangi diberondong rudal dari drone AS. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melihat Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan AS...", https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/08/103930265/melihat-perbandingan-kekuatan-militer-iran-dan-as?page=all.
Penulis : Rizal Setyo Nugroho
Editor : Sari Hardiyanto.