Ini Penyebab Kapal China Ogah Keluar dari Natuna, Ada Pesan Penting Presiden Xi Jinping
Ini Penyebab Kapal China Ogah Keluar dari Natuna, Ada Pesan Penting Presiden Xi Jinping
Hal itu sudah ia sampaikan sejak April 2014 saat berkunjung ke wilayah tersebut.
Masyarakat nelayan pun setuju dan akan menjaga lautan yang mereka anggap sebagai warisan leluhur.
Sejak saat itu, Pemerintah China meningkatkan dukungan bagi para nelayan dengan menyubsidi pengadaan kapal pukat yang lebih besar, berkulit baja yang beroperasi di sekitar Kepulauan Spratly.
Mereka juga telah mengonsolidasikan, memperluas dan melengkapi armada Coast Guard untuk mendukung kegiatan para nelayan ini.
Upaya ini dilakukan karena dianggap lebih minim risiko dibanding dengan mengambil alih pulau-pulau yang diperebutkan atau membangun rig minyak di wilayah itu.
Tentang Laut China Selatan
Laut China Selatan dikenal sebagai salah satu kawasan dengan simpanan kekayaan ikan yang paling penting di dunia.
Di sana, para nelayan dari berbagai negara telah lama mencoba memperluas wilayah penangkapannya dengan melakukan dominasi maritim.
China mengatakan, nelayannya sudah sejak berabad-abad lalu biasa beraktivitas di perairan itu.
Pernyataan itu kemudian dijadikan klaim untuk mengakui perairan dan kekayaan di Laut China Selatan melalui Nine-Dash Line.
Namun, klaim itu tidak didukung oleh Pengadilan Internasional yang diadakan di Den Haag, Belanda pada 2016.
Dikatakan, tidak ada dasar hukum di balik klaim yang disampaikan oleh China.
Peneliti di Institut Nasional Studi Laut China Selatan, Ding Duo, mengatakan, kerapnya perselisihan memerlukan adanya kesepakatan bersama agar permasalahan tidak terus terulang dan menjadi konflik yang lebih besar.
"Misalnya harus ada pembatasan jumlah kapal penangkap ikan dan skala penangkapan di perairan yang disengketakan," kata Ding.
Selain itu, kegiatan penegakan hukum juga harus diatur.
"Kalau tidak, itu tidak hanya akan meningkatkan ketegangan tetapi juga meningkatkan sengketa penangkapan ikan normal menjadi masalah politik yang serius," ujar Ding.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapal Ikan Asing Masih Berkeliaran, Kenapa Mereka Suka Mencari Ikan di Natuna?"