Satu Hektare Lahan Cabe Petani Diserang Hama di Jembrana
Harga Cabai di Beberapa Pasar di Jembrana Merangkak Naik, Satu Hektare Lahan Cabe Petani Diserang Hama di Jembrana
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Harga cabai di beberapa pasar di Jembrana, Bali merangkak naik.
Bahkan, harga terakhir mencapai hingga Rp 60 ribu per kilogramnya.
Di sisi lain, petani kini mulai cemas dengan serangan hama terhadap tanaman cabai.
Sekitar satu hektare lahan petani diserang hama.
• Terancam Tak Dapat Harta Warisan Lina Yang Jatuh Ke Anak-anak Sule, Bagaimana Nasib Bayi Teddy?
• Plafon Atap Bangunan Puskesmas II Negara Jebol
• 16 Tahun Terpisah, Nabila di Gowa Bertemu Saudara Kembarnya Nadya di Depok
Salah seorang petani asal Dusun Pangkung Lip-Lip, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Gusti Putu Wiarti mengatakan, bahwa pertumbuhan cabenya kurang maksimal.
Sebab, jelang tanaman akan mulai berbunga justru mengalami banyak gangguan.
Dugaannya diserang hama.
Itu terlihat dengan rumpun pada pucuk-pucuk daunnya mengalami keriting.
Kemudian, hama berupa kupu-kupu hitam yang selalu bermarkas pada bawah daun dan dahan-dahan pohon.
"Sekitar umur satu bulan pertumbuhannya sangat bagus bahkan terlihat cukup subur," ucapnya, Senin (13/1/2020).
Namun, sambung dia, menginjak umur dua bulan justru daun-daunnya mulai kelihatan loreng ke kuning-kuningan.
Karena itu, setiap malam ia amati dengan lampu penerangan.
Ternyata pada pohon-pohonnya itu banyak terlihat seperti wereng warna hitam yang biasa terlihat di tanaman padi pada umumnya.
"Hamanya itu seperti wereng. Yang biasa dijumpai di padi," ungkapnya.
Atas kejadian ini, dua orang petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana langsung turun ke lapangan.
Mereka sebagai Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POT) yang ada di kecamatan Negara.
Salah seorang petugas, I Ngurah Nyoman Susanto mengatakan, atas keluhan petani ini pihaknya mengimbau melakukan langkah-langkah kongkret dan preventif supaya serangan hama tidak meluas.
Penyebab hama, selain faktor cuaca sangat ekstrem, memang nampak dari serangan hama penyakit.
Persoalan tanaman cabe memang cukup rumit dalam perawatannya.
"Setelah tadi kami amati terhadap tanaman cabe memang benar hama seperti wereng pada tanaman padi itu menyerang. Maka itu nanti lakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyemprotan setiap 3 minggu sekali," jelasnya.
Petugas PPL lainnya, I Made Kerta menambahkan, untuk jenis obat yang digunakan untuk mengusir hama banyak jenisnya.
Dan untuk kasus saat ini, maka dilakukan pestisida. Gunanya, supaya siklus hama bisa terpotong.
"Pestisida terlebih dahulu, terus rutin setiap 3 minggu sekali disemprot," ucapnya. (*).