Pengawasan Objek Air Terjun di Gianyar Ditingkatkan, Antisipasi Bahaya Peningkatan Volume Air
Pengawasan Objek Air Terjun di Gianyar Ditingkatkan, Antisipasi Bahaya Peningkatan Volume Air
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Pengawasan terhadap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata air, di Kabupaten Gianyar, Bali mulai diperketat.
Mulai dari objek wisata di Blangsinga, Desa Saba, Blahbatuh hingga objek wisata air terjun di Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Sukawati.
Hal itu dilakukan lantaran di musim hujan seperti saat ini, volume air sewaktu-waktu bisa meningkat.
Para pengelola objek wisata juga telah menyiapkan fasilitas untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
• Breaking News : Ruang LAB BK FIP Undiksha Terbakar, Ada Suara Ledakan Disusul Semburan Api
• Rehabilitasi Dermaga, Dermaga II Pelabuhan Padang Bai Akan Ditutup Selama 7 Hari
• Enam Gedung RSU Negara Akan Beroperasi Saat Hari Valentine
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Tribun Bali, Selasa (14/1/2020), volume air di kedua objek wisata air ini masih dalam kondisi nomal, hanya saja mulai mengalami kekeruhan.
Hal tersebut lantaran tebing-tebing tanah di sepanjang sungai, terkikis hujan.
Meski demikian, wisatawan tetap ramai mengunjungi objek wisata tersebut.
Pengelola air terjun Tegenungan, Dewa Gede Oka mengungkapkan, kunjungan ke objek wisata tersebut tetap nomal meskipun musim hujan.
Rata-rata kunjungan sebanyak 1.200 orang per hari.
Baik wisatawan yang datang secara rombongan maupun wisatawan yang datang secara perorangan.
Mengingat di musim pengujan, volume air bisa bertambah besar, pihaknya pun telah melakukan sejumlah persiapan untuk menjamin keselamatan wisatawan.
“Saat ini kami dari pihak pengelola lebih waspada dan meningkatkan pengawasan pada tamu yang berkunjung, mengingat objek kami adalah air,” ujarnya.
Adapun fasilitas yang kini disiapkan untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan, di antaranya, life jackets, life ring, tali, pelampung dan tandu.
Ketika adanya tanda peningkatan volume air, pihaknya melarang wisatawan mendekat ke titik utama objek.
“Ketika air mendadak besar, petugas kami akan secepat mungkin menginformasikan ke wisatawan. Kami berharap wisatawan menuruti apapun yang nantinya menjadi himbauan kami, supaya tidak ada kejadian yang tak kita harapkan,” tandasnya.