Dua Atlet Panjat Tebing Denpasar Lolos ke PON, FPTI Rekrut Pelatih dan Adakan Latihan Terstruktur
Dua atlet panjat tebing Kota Denpasar yakni Julianto Prastyawan dan Danes Sandehang berhasil berhasil mengharumkan nama Bali
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dua atlet panjat tebing Kota Denpasar yakni Julianto Prastyawan dan Danes Sandehang berhasil berhasil mengharumkan nama Bali dengan meraih medali perunggu dalam ajang Pra-PON di Jakarta.
Mereka kini tengah digodok dan dipersiapkan secara khusus untuk menghadapi PON 2020 yang dihelat di Papua.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Denpasar, Dr. Made Suarta mengatakan, dari sembilan kabupaten/kota se-Bali, Kota Denpasar mengirimkan dua atlet ke PON Papua dari kuota delapan atlet.
“Dua atlet ini kami bina khusus, di samping mereka mengikuti Pelatda. Kami juga telah merancang bagaimana bentuk pembinaan khusus lainnya,” kata Suarta di Denpasar, Jumat (17/1/2020).
Lebih lanjut Suarta menjelaskan memang ada pasang surut prestasi pada atlet Panjat Tebing Kota Denpasar, namun dilihat dari hasil peringkatnya adalah tetap.
• Teddy Bongkar Perjanjian Nikah dengan Mantan Istri Sule Lina Zubaedah, Isinya Risiko Berat
• Tabanan Dijatah 4.000 Keping Blangko, Prioritaskan yang Belum Pernah Cetak e-KTP
• Presiden Jokowi Minta Semua ASN Pindah ke Ibu Kota Baru di Kaltim
Jika melihat prestasi tahun 2019 ditingkat nasional, dua atlet cilik FTPI Kota Denpasar yakni Anak Agung Inten Larasati (9) dan Anak Agung Gde Agung Mahardika (12) sukses mengharumkan nama Bali dalam ajang Lomba Nasional Spider Youth Challange Eiger Merr di Surabaya.
Dua atlet ini mendulang dua emas, satu perak, satu perunggu dan harapan tiga.
Selanjutnya, pada Porprov 2019, atlet Panjat Tebing Denpasar memperoleh peringkat ketiga dengan raihan 9 medali. Bahkan pada Porprov 2017, Denpasar meraih 11 medali.
“Memang ada penurunan perolehan medali, tapi peringkat tetap,” ujar Rektor IKIP PGRI Bali ini.
Ia mengakui pada tahun 2019,ada peningkatan grade prestasi bahwa atlet tidak saja stagnasi pada prestasi di daerah, tetapi sudah berprestasi pada skala nasional.
• Apel Paripurna Pemkab Badung, Wabup Badung Ingatkan Tantangan Tugas Semakin Berat dan Komplek
• Desa Akah Kembangkan Destinasi Spiritual, Telusuri Goa Panji Landung Hingga Pura Beji Pasekan
• Labrak Jalur Hijau, Dewan Minta Investor Taati Peraturan, Satpol PP Harus Lakukan Tindakan Tegas
Kedepan, kata dia, atlet-atlet berprestasi ini akan diberikan pembinaan, dengan merekrut pelatih baru, pembuatan klub, dan mengadakan latihan terstruktur sehingga mudah-mudahan harapan ke depan prestasi yang diraih menjadi lebih baik.
Menurutnya, olahraga Panjat tebing ini belum memasyarakat seperti Cabang Olahraga (Cabor) yang lain, misalnya sepak bola, voli, basket, atau bulu tangkis.
Jarang sekali orang membicarakan panjat tebing, karena olahraga ini merupakan olahraga khusus, biayanya khusus, tempatnya khusus dan atletnya pun khusus.
“Maka tugas berat ini bagi pengurus bagaimana meningkatkan bukan hanya kualitas, tetapi kuantitasnya perlu ditingkatkan, sehingga semakin banyak peminatnya, dan dengan demikian semakin banyak juga pilihan yang akan diturunkan dalam event-event baik yang dikeluarkan Pemerintah Daerah maupun nasional,” terangnya.
• Antrean Truk di Padang Bai Capai 2 Kilometer
• TPS Belum Maksimal, Program Gertak Badung Pun Jalan Ditempat
Sementara, di Denpasar cukup banyak peminat panjat tebing dari kalangan anak-anak, Selanjutnya bagaimana ngempu (menuntun red) anak-anak ini supaya tidak pindah ke cabor yang lain.