Penyakit Pneumonia Mewabah di China, Cegah dengan Cara Sederhana Ini
Belum ada vaksin yang tersedia untuk menangani penyakit yang membuat peradangan di bagian paru-paru tersebut.
Orangtua perlu mengajarkan sejak dini kebiasaan mencuci tangan kepada anaknya.
Dr Kanya Fidzuno SpA mengatakan, ketika anak sudah mulai berinteraksi di luar rumah, risiko terkena penyakit bertambah.
Namun, bukan berarti anak harus ‘dikurung’ saja di dalam rumah karena takut terkena penyakit.
Pasalnya tumbuh kembang anak akan lebih optimal ketika anak diberi pengalaman dan wawasan di luar rumah, termasuk di sekolah.
“Sekolah merupakan salah satu lingkungan di mana anak-anak banyak menghabiskan waktunya untuk belajar dan berinteraksi," ucap Kanya Fidzuno dilansir dari Wartakota.
Dia mengatakannya saat Perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia 2019 diadakan di SDN 01 Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Namun, saat bersamaan, kata Kanya, risiko tertular penyakit juga semakin tinggi.
"Untuk itu perlu selalu dijaga kondisi tubuh yang sehat dan kebiasaan yang baik untuk mencegah tubuh terserang kuman seperti cuci tangan pakai sabun,” ujarnya.
Dia menjelaskan, salah satu penyakit yang sering timbul karena lalai mencuci tangan adalah diare.
Padahal diare menjadi salah satu penyakit yang bisa membunuh balita.
Data PBB yang mengurusi anak-anak UNICEF, menyebutkan, tahun 2018 ada 440.521 anak di dunia yang meninggal karena diare.
Kuman yang menempel di tangan kemudian masuk ke mulut lalu masuk ke tubuh.
Tangan yang terkontaminasi kuman bisa tangan si anak atau juga orang yang dekat dengan anak misalnya ibunya.
Kebiasaan mencuci tangan juga harus diterapkan tidak hanya orang tua tapi juga anak-anak.
Selain diare, pencegahan stunting juga bisa diawali dengan kebiasaan cuci tangan.
