9 Mitos Tentang Kanker yang Beredar di Masyarakat, Jauh Berbeda Dengan Faktanya
Sembilan Mitos Tentang Kanker yang Beredar di Masyarakat, Jauh Berbeda Dengan Faktanya
TRIBUN-BALI.COM - Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia ini.
Banyak orang yang mewaspadai penyakit tersebut.
Beragam cara pun dilakukan untuk menghindar dari kanker.
Bahkan ada banyak rumor atau mitos yang beredar tentang penyakit kanker di masyarakat.
• Arti Mitos Bunga Kenanga, Penangkal Santet hingga Bikin Enteng Jodoh
• Pingsan Saat Tebang Pohon, Tubuh Pria Ini Digigit Kawanan Semut Merah Hingga Nyawanya Tak Tertolong
• Warga Makassar Heboh Penampakan Dua Matahari di Langit, BMKG Jelaskan Fenomena Ini
Sayangnya, rumor tersebut kadang kurang akurat dan justru menimbulkan kecemasan bagi sebagian besar orang.
Agar tak ada persepsi yang keliru, berikut kami ulas beberapa mitos dan fakta terpopuler tentang kanker yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Mitos: Kanker bisa menular
Fakta: Melansir Healthmeup, orang sehat tidak mungkin tertular kanker melalui kontak fisik atau karena menghirup udara yang sama.
Penularan hanya mungkin terjadi bila melakukan transplantasi organ dari pengidap kanker.
Bahkan penularan kanker dari ibu hamil ke janin melalui plasenta sangat kecil kemungkinannya.
2. Mitos: pewarna rambut dapat menyebabkan kanker otak
Fakta: The International Agency for Research on Cancer (IARC) menyatakan, meski ada risiko paparan zat karsinogenik, tapi pewarna rambut tidak akan menyebabkan efek berbahaya terhadap manusia.
3. Mitos: kanker menyebabkan rambut rontok
Fakta: Gagasan tersebut sama sekali tidak beralasan.
Rambut rontok bukan disebabkan karena seseorang mengidap kanker melainkan efek samping dari kemoterapi atau radiasi.