Sudah Ada 40 Bayi yang Dibuang, KPPAD Menyebut Kasus Pembuangan Bayi di Bali Makin Memprihatinkan

Dengan adanya beberapa kasus pembuangan bayi yang terjadi di awal 2020 ini, bagi Yastini ini adalah fenomena yang sangat memprihatinkan.

Editor: Huda Miftachul Huda
dok Pusdalops BPBD Denpasar
Petugas Pusdalops BPBD Kota Denpasar saat mengevakuasi temuan jenazah orok bayi di Sungai Ayung, Jalan Cekomaria, Gang Intan, Denpasar Utara, Sabtu (18/1/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Komisi Penyelenggaraan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Ni Luh Gede Yastini mengungkap tercatat ada 40 kasus pembuangan bayi di Bali sejak tahun 2017.

Ia meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembuangan bayi ini karena merupakan kejahatan.

"Kami dari Bidang Anak berhadapan dengan hukum  KPPAD Bali mengecam tindakan tersebut dan mendorong kepolisian untuk mengusut kasus tersebut," kata Yastini kepada Tribun Bali Senin (20/1/2020).

Dengan adanya beberapa kasus pembuangan bayi yang terjadi di awal 2020 ini, bagi Yastini ini adalah fenomena yang sangat memprihatinkan.

Apalagi, dua kasus yang terjadi terakhir sangat berdekatan.

"Perbuatan ini adalah kejahatan pada anak bahkan sudah melanggar hak hidup anak yang merupakan hak yang paling hakiki sebagai manusia,” katanya.  

Ia berharap agar banyaknya kasus pembuangan bayi ini menjadi konsen banyak pihak sehingga tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi. 

"Kasus sudah terus berulang, harapan kami semua pihak bersuara dan sepakat bahwa tindakan pembuangan bayi ini adalah kejahatan," harapnya.

Kasus terbaru 

Kasus penemuan orok kembali terjadi di Denpasar.

Kali ini orok ditemukan di Sungai Badung, Jalan Imam Bonjol, Banjar Buagan, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Senin (20/1/2020) sekitar pukul 08.41 wita.

 "Setelah mendapatkan informasi dari petugas kebersihan yang menemukan bayi itu, kami dari Tim BPBD Kota Denpasar langsung menuju ke lokasi," kata Petugas BPBD Denpasar, Nyoman Gede Putra kepada Tribun Bali.

Gede Putra yang juga ikut bersama tim BPBD Denpasar ke lokasi mengatakan bahwa kondisi bayi saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. 

"Kondisi bayi masih terdapat ari-ari. Saat ditemukan sudah meninggal dunia," katanya

Sebelum ditemukan bayi tersebut, petugas kebersihan PUPR Kota Denpasar sedang melakukan pembersihan sungai di Tukad Badung. Waktu itu ia melihat ada tas ransel yang mengambang.

"Karena nalurinya langsung ia ambil tas ransel itu dan di dalamya ada bayi," tutur Gede Putra

Bayi yang ditemukan tersebut berjenis kelamin perempuan.

Saat ini bayi sudah dibawa ke Forensik RSUP Sanglah. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved