Makin Pedas, Harga Cabai di Karangasem dan Wilayah Bali Capai Rp 100 Ribu, Ini Penyebabnya

Beberap hari kemudian naik menjadi Rp 80 ribu, dan hingga sekarang berada di angka Rp 100 ribu.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Huda Miftachul Huda
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Salah satu pedagang cabai di Pasar Badung, Denpasar, Bali, saat menunggu pembeli. 

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Sebagian warga di Karangasem, terutama pedagang makanan mengeluh lantaran harga cabai rawit meningkat drastis  semenjak beberapa hari lalu.

Harga cabe rawit per kilogram menembus harga Rp 90 sampaai Rp 100 ribu, tergantung kualitas cabai rawit yang dijual pedagang.

Bukan hanya wilayah Karangasem, kabupaten kota lain di Bali juga mengalami hal yang sama, yakni harga cabai makin pedas.

Ni Nengah Rimpen, pedagang asal Kelurahan Subagan Karangasem mengaku, harga cabai naik sejak awal Januari 2020.

Kenaikanya bertahap. Mulai dari Rp 50 ribu naik menjadi Rp 60 ribu.

Pertengahan Tahun Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Dicabut, Fadli Zon Singgung Soal Gombalan Pemilu

Arya Wedakarna Tanggapi Laporan soal Klaim Raja Majapahit dan Dugaan Penodaan Agama, AWK: Biasa Saja

Atasi Lonjakan Harga Cabai di Jembrana Dengan Melapot

Beberap hari kemudian naik menjadi Rp 80 ribu, dan hingga sekarang berada di angka Rp 100 ribu.

Kenaikanya hingga 100 persen.

"Harga cabai naik drastis. Banyak pedagang yang mengeluh. Pedagang jadi serba salah. Mau hemat pakai cabai, takut  pelanggannya hilang. Seandainya boros pasti rugi," kata Rimpen saat ditemui di sekitar Pasar Amlapura Timur, Selasa (21/1/2020) siang kemarin.

Ni Made Sudiastuti, pedagang cabe mengatakan, harga cabai naik sejak awal tahun. Harga cabe rawit naik karena belum  masuk masa penen.

Sehingga stok cabai rawit di Karangasem menurun dibanding saat masa panen.

Namun untuk pasokan cabai rawit di Karangasem masih banyak.

Faktor kedua, disebabkan karena pasokan cabai rawit dari Pulau Lombok serta Pulau Jawa menurun.

Sehingga pasokaan cabai rawit sedikit.

Cabai yang dijual di pasar sebagai besar dari Klungkung, Bangli, serta Kaarangasem. Saat ini pedagang hanya menjual cabai seadanya, rata-rata 2-3 kilogram.

"Cuaca yang berubah-ubah juga menjadi pemicu harga cabai meningkat. Cuaca yang tidak bersahabat mengakibatkan petani mengalami gagal panen. Makanya banyak petani cabai sekitar Karangasem gagal panen,"ungkap Mde Sudiastuti.

Ini Pesan Lina Mantan Istri Sule Saat Tahu Sule akan Nikahi Pramugari Fany Kurniawati

Empat Pelaku Diringkus Petugas, BNNP Bali Ungkap Narkotika Jaringan Lapas Karangasem

Raja Keraton Agung Sejagat Bikin Pengakuan Mengejutkan, Kanjeng Ratu Terus Menangis Ingat Janin

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved