Pemda Anggarkan Rp 2 Miliar Bangun Jembatan Pergung-Poh Santen, Tak Memutar Bawa Hasil Pertanian

Tak Harus Memutar Bawa Hasil Pertanian, Pemda Anggarkan Rp 2 Miliar Bangun Jembatan Pergung-Poh Santen

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Foto istimewa: Wakil Bupati Kembang Hartawan saat mengunjungi lokasi jalan yang akan dibangun jembatan di Banjar Petapan Kaja Desa Pergung Kecamatan Mendoyo, Senin (20/1/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Warga di dua desa, yakni Desa Pergung dan Pohsanten Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali mendapat angin segar.

Sebuah jembatan akan dibangun untuk memudahkan mereka mengangkut hasil pertanian.

Tidak seperti sebelumnya, warga harus memutar jauh berkilo-kilometer untuk membawa hasil pertanian setiap kali panen.

Jembatan sepanjang 25 meter dan lebar 4 meter ini, akan sangat dirasakan oleh warga Banjar Petapan Kaja Desa Pergung dan Banjar Rangdu Desa Pohsanten.

Ramalan Zodiak Kesehatan 21 Januari, Cancer Minum yang Banyak, Pisces Jangan Malas

Ramalan Zodiak 21 Januari, Aries Jelajahi Tempat Baru, Gemini Saatnya Memulai Bab Baru Dalam Hidupmu

Ramalan Zodiak Cinta 21 Januari 2020, Leo Jadilah Dirimu Sendiri, Sagitarius Berhentilah!

Lokasi jembatan tepat berada atau menghubungkan dua Banjar tersebut.

Rencana pembangunan oleh pemerintah kabupaten Jembrana itu menyusul dengan turunnya, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Kepala Dinas PU I Wayan Darwin dan Camat Mendoyo, I Putu Nova Noviana.

Seorang warga Banjar Pasatan, Ngurah Ardana menuturkan, kehadiran jembatan akan berdampak pada warga, dan sangat penting sebagai sarana transportasi warga, terutama untuk dua Banjar bahkan untuk warga Banjar lainnya.

Tentunya ketika dibangun, tidak harus memutar jauh lagi ketika ingin menuju desa tetangga, begitu juga sebaliknya dengan warga yang berada di sebrang.

"Tentunya akan sangat dirasakan, ya pak. Karena melihat kita harus selalu memutar cukup jauh," ucapnya.

Lokasi Banjar Pasatan Pohsanten, sendiri berada di ujung desa, dan ketika ingin pergi ke Desa Pergung, memang harus memutar.

Ketika dibangun jembatan, maka warga Banjar Pasatan dapat melintas dari Banjar Pergung untuk sampai ke Petapan Kaja.

Ia mengaku, bahwa kondisi saat ini sebelum dibangun jembatan cukup sulit.

Sebab, tepat di lokasi rencana pembangunan itu ialah jalan seperti short cut, yang biasa dilintasi warga untuk mempercepat menuju Petapan Kaja dan sebaliknya.

Cuma hambatannya dimusim penghujan, air tinggi sehingga tidak mungkin dilewati.

"Jadi vital sekali kalau nanti jembatan selesai dibangun," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved