Dari Kerajaan Ubur-ubur hingga Dugaan Klaim Raja Majapahit, Inilah 4 Hal yang Dipersoalkan Publik

Berikut adalah empat raja dan kerajaan kontroversial yang pernah dan sedang dipersoalkan publik:

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedastera Suyasa III. 

TRIBUN-BALI.COM – Kemunculan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah yang diikuti dengan penangkapan raja dan ratu Sejagat telah menyedot perhatian publik.

Klaim sebagai raja sebenarnya bukan hanya kali ini terjadi di Indonesia.

Berikut adalah empat raja dan kerajaan kontroversial yang pernah dan sedang dipersoalkan publik:

1. Kerajaan Ubur-Ubur
Dilansir dari Kompas.com Kerajaan ini muncul di Kota Serang, Banten pada 2018 silam dan sempat menghebohkan warga.

Kerajaan Ubur-ubur didirikan oleh sepasang suami istri berinisial AS dan RC.

Panglingsir Puri Klungkung Ungkap Pengakuan AWK Terkait Asal Gelar & Klaim sebagai Raja Majapahit

Arya Wedakarna Tanggapi Laporan soal Klaim Raja Majapahit dan Dugaan Penodaan Agama, AWK: Biasa Saja

Raja Keraton Agung Sejagat Pernah di Sunda Empire, Begini Pengakuan Ki Ageng Rangga Sasana

Aisyah, Ratu Kerajaan Ubur-ubur
Aisyah, Ratu Kerajaan Ubur-ubur ()

Pasangan tersebut mengaku mendapat wangsit untuk mendirikan kerajaan dan membuka kunci kekayaan dunia.

Untuk membuka pintu kekayaan, mereka harus melakukan ritual ala Kerajaan Ubur-ubur.

Ritual dilakukan dengan membaca doa dan dzikir setiap Kamis malam hingga Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Kelompok itu juga memercayai nabi perempuan. Sang istri AS mengaku dirinya adalah Ratu Kidul.

2. Keraton Agung Sejagat
Kemunculan Keraton Agung Sejagat mulai dikenal publik setelah mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020).

Keraton Agung Sejagat beroperasi di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Sinuwun yang bernama asli Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu yang memiliki nama Dyah Gitarja.

Diketahui, jumlah pengikut KAS mencapai 450.000 orang. Tak hanya di Purworejo, pengikut tersebar di sejumlah daerah seperti Klaten dan Sumatera.

Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia
Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia (Dok Istimewa)

Polisi kemudian menangkap raja dan ratu Keraton Agung Sejagat di Yogyakarta pada Selasa (14/1/2020) karena dugaan indikasi penipuan dalam aktivitas Keraton Agung Sejagat.

Terkini, Ratu Keraton Agung Sejagat akhirnya mengakui tidak memiliki garis keturunan Kerajaan Mataram, Senin (20/1/2020).

Hal senada juga diungkapkan oleh Toto Santoso yang dianggap sebagai Raja KAS dengan sebutan sinuhun.

Sementara itu, polisi telah menjerat keduanya dengan Pasal 14 UU RI Nomor 1 tahun 1946, yang mengatur tentang menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved