Bali United
Ketika Stadion Dipta Terpilih Menjadi Venue Piala Dunia & 'Mengusir' Bali United dari Kandangnya
Itu artinya tim kebanggaan warga Bali, Bali United, harus terusir selama musim 2020 karena Dipta harus direnovasi.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali terpilih menjadi satu dari enam venue pagelaran Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Itu artinya tim kebanggaan warga Bali, Bali United, harus terusir selama musim 2020 karena Dipta harus direnovasi.
Informasi terpilihnya Stadion Dipta diperoleh dari PSSI berdasarkan hasil pertemuan PSSI di Swiss, markas besar FIFA, 18-20 Januari 2020.
Enam venue yang terpilih yakni Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Pakan Sari Bogor, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Wayan Dipta Gianyar.
Pemilihan enam venue ini akan diumumkan secara resmi oleh FIFA saat Kongres Tahunan PSSI, Sabtu (25/1/2020) di Nusa Dua, Badung, Bali.
Kemudian, FIFA akan melakukan inspeksi awal terhadap seluruh fasilitas stadion tuan rumah dan diharapkan sudah harus terlihat progres rehabilitasi.
FIFA juga akan melakukan drawing dan workshop Piala Dunia U 20 pada Januari 2021 di Bali.
Adapun Piala Dunia U-20 dilangsungkan mulai 24 Mei hingga 12 Juni 2021.
Suporter Bali United I Komang Gunantara mengaku sangat bangga dan bersyukur jika memang benar Stadion Dipta jadi salah satu tempat laga Piala Dunia U-20.
“Kami sebagai suporter Bali United dan Timnas tentu akan mensupport langsung ke Stadion Dipta. Asalkan tiketnya jangan terlalu mahal,” katanya, Kamis (23/1).
Terpilihnya Dipta memang membawa konsekwensi buruk bagi Bali United.
Skuat Serdadu Tridatu harus terusir dari Dipta, yang selama ini menjadi kandangnya.
Fadil Sausu dkk bahkan bakal bermain di luar Bali di ajang Piala AFC 2020 dan Asean Club Championship.
Sementara di Liga 1 2020, manajemen Bali United belum memastikan apakah akan ber-home base di Stadion Ngurah Rai atau Stadion Kompiang Sudjana.
Namun menurut Gunantara, suporter harus berbesar hati menerima konsekwensi tersebut.