Mengenal Lebih Dekat Drone Elang Hitam Inovasi BPPT dan Konsorsium Lokal

Mengenal Lebih Dekat Drone Elang Hitam Inovasi BPPT dan Konsorsium Lokal, Wahana yang Diyakini Mampu Terbang Tanpa Henti Hingga 30 Jam

Humas BPPT RI.
Foto istimewa kiriman Humas BPPT RI. Mengenal Lebih Dekat Drone Elang Hitam Inovasi BPPT dan Konsorsium Lokal 

TRIBUN BALI.COM, JAKARTA -Presiden Joko Widodo pada rapat pimpinan dan pameran industri pertahanan yang di gelar Kementerian Pertahanan, di Jakarta mengatakan, kedaulatan negara mutlak dan tak bisa ditawar atau dinegosiasikan.

Orang nomor satu di Indonesia ini memerintahkan kepada seluruh jajaran TNI dan Polri untuk bekerja keras dalam memperkuat dan menjaga kedaulatan negara.

Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya kemampuan mengatasi ancaman yang kompleks dan berimplikasi terhadap pertahanan negara.

Misalnya konflik internal, perang asimetrik, gerilya, perang proxy, perang hybrid yang menggabungkan strategi militer nonmiliter serta konvensional dan nonkonvesional.

Langkah Sultan Selaco Tasikmalaya Berambisi Jadi Presiden RI, Singgung Mahfud MD Menterinya Jokowi

Peran Mahfud MD dan Jokowi Dibalik Bebasnya Pembunuh Begal di Bekasi hingga Raih Penghargaan

Foto Bugil Siswi SMP di Buleleng Viral, KPPAD Bali Desak Polisi Buru Pelaku Pengedar Foto Bugil

Dengan melihat tantangan ke depan semakin besar, Jokowi juga menginginkan diplomasi antar negara harus diperkuat.

Disisi lain, alat pertahanan harus dipersiapkan semakin matang untuk menegakkan kedaulatan di kawasan Indonesia.

Jokowi menegaskan, harus siap persenjataan untuk melakukan penegakkan hukum di wilayah Indonesia.

Pemerintah melalui BPPT terus mendorong kaji terap teknologi dalam segala sektor, termasuk industri pertahanan.

Salah satu bukti nyata adalah pengembangan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau Drone, tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau disebut PUNA MALE.

Wahana yang diyakini mampu terbang tanpa henti hingga 30 jam ini, memiliki pengendalian multiple UAV secara bersamaan (simultan).

Kepala BPPT, Hammam Riza mengatakan, purwarupa PUNA MALE pertama (PM 1) sudah ditarik keluar hanggar atau roll out, pada akhir tahun 2019 lalu di PT. Dirgantara Indonesia (DI).

"Pesawat Tanpa Awak atau PUNA MALE ini hasil rancang bangun, rekayasa dan produksi anak bangsa. Sudah di roll out dari hanggar PT. DI Bandung, 30 Desember 2019," jelas Hammam melalui keterangan resminya, Jumat (24/1/2020).

PUNA MALE ini juga dipamerkan pada pameran Industri Pertahanan yang digelar Kementerian Pertahanan RI.

Keberadaan PUNA MALE Elang Hitam ini, tentu dapat dioptimalkan guna pengawasan dalam menjaga kedaulatan NKRI, baik di wilayah darat maupun laut, melalui pantauan udara.

5 Kemeriahan Perayaan Imlek dari Berbagai Negara, di Inggris Ada Parade

Miskomunikasi, Lima Hydrant Akhirnya Nganggur di Bangli

Penjagaan ini diyakini pula sangat efisien dan mampu meminimalisir risiko kehilangan jiwa, karena dioperasikan tanpa awak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved