Gaya Hidup Minimalis Ini Cocok Bagi Anda yang Gaji Pas-pasan, Kini Jadi Tren di Berbagai Negara
Meskipun bukan konsep baru, gaya hidup minimalis telah menjadi tren di Amerika Serikat.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM - Bulan pertama di tahun 2020, apakah pendapatan Anda ada peningkatan?
Jika Anda seorang pekerja di sebuah perusahaan, tanggal gajian bulan pertama di tahun yang baru akan selalu dinanti-nanti.
Ya, Anda sudah tidak sabar mengetahui kenaikan gaji yang akan Anda terima tahun ini; kemudian melebarkan senyum dan segera mengabarkan kepada orang terkasih.
Jika pendapatan Anda belum cukup, setidaknya Anda sudah bekerja keras dan berjuang sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.
• Ini 5 Gaya Hidup yang Memiliki Manfaat untuk Lingkungan dan Kesehatan
• Tak Pernah Olahraga Hingga Hobi Tidur Larut Malam, 6 Gaya Hidup Ini Dapat Memicu Depresi
• Terlalu Sering Multitasking, Hindari 6 Gaya Hidup Ini untuk Meminimalisasi Depresi
Tetapi, bagaimanapun juga, toh setinggi apapun pangkat Anda, selama masih mengandalkan gaji dari tempat Anda bekerja, Anda tetaplah seorang buruh.
Dengan begitu, sepatutnya Anda berpikir untuk hidup secukupnya agar tidak seperti pepatah lama: besar pasak daripada tiang.
Artinya, Anda mengeluarkan uang lebih banyak daripada penghasilan Anda.
Gaya Hidup Minimalis
Di tengah dunia yang bergerak demikian kencang, Anda akan diserang godaan konsumsi, konsumsi, konsumsi dari segala penjuru. Demikianlah kapitalisme bekerja.
Berbagai macam produk baru mulai merayu.
Teknologi terus berkembang. Produk handphone, motor, mobil, dan sebagainya terus menerus diperbaharui.
Anda tidak mungkin bisa memiliki barang-barang yang kian hari semakin canggih dan mahal jika pendapatan Anda hanya cukup untuk biaya makan.
Salah-satu solusinya adalah gaya hidup minimalis.
Gaya hidup minimalis adalah hidup dengan hanya hal-hal yang Anda butuhkan.
Minimalis bebas dari keinginan untuk membeli dan menumpuk lebih banyak.
Sebaliknya, mereka menemukan kebahagiaan dalam hubungan dan pengalaman.
Minimalis di Amerika
DIlansir dari Forbes, meskipun ini bukan konsep baru, gaya hidup minimalis telah menjadi tren di Amerika Serikat.
Gerakan ini telah menginspirasi orang untuk pindah ke rumah-rumah kecil, memotong pakaian mereka dan menyumbangkan barang-barang mereka.
Banyak wirausahawan telah memahami hal ini dan mencari tahu bagaimana mereka dapat memanfaatkan minimalisme dan menyebutnya sebagai sebuah tren.
Minimalisme di Jepang
Sejumlah sumber menyebut istilah "minimalisme" diciptakan pada 1950-an oleh seniman Barat sebagai tanggapan atas kapitalisasi berlebihan dunia seni.
Mereka menciptakan karya-karya "minimal", seperti titik hitam di atas kanvas putih, dan berharap itu tidak dapat dijual.
Gerakan ini menginspirasi orang Jepang.
Sebelum ledakan ekonomi dan membuka pintu mereka kepada dunia Barat, orang Jepang hidup relatif sederhana.
Kekuatan bencana alam yang kerap terjadi seperti kebakaran, tsunami, gempa bumi - membuatnya tidak praktis untuk memiliki begitu banyak hal.
Ada pula warga Jepang yang mempraktikkan gaya hidup Buddhis Zen, yang percaya bahwa untuk mencapai pencerahan spiritual, Anda harus membebaskan diri dari keinginan materialistis dan pikiran egois.
Bagaimana cara termudah untuk melakukan ini? Hiduplah dengan rendah hati dan ciptakan jarak dari harta milik Anda.
Akhirnya, minimalis tumbuh dari gerakan seni Barat menjadi pilihan gaya hidup alternatif.
Dengan mengurangi konsumsi, Anda akhirnya dapat merasa puas dengan apa yang Anda miliki dan berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Nah, bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk menerapkan gaya hidup minimalis? (*)