Terlalu Sering Multitasking, Hindari 6 Gaya Hidup Ini untuk Meminimalisasi Depresi
Depresi adalah gangguan psikiatri yang banyak ditemui di masyarakat dan bisa menimpa siapa saja.
TRIBUN-BALI.COM - Depresi adalah gangguan psikiatri yang banyak ditemui di masyarakat dan bisa menimpa siapa saja.
Depresi tak boleh disepelekan.
Jika dibiarkan, depresi bisa mengganggu aktivitas harian seseorang, bahkan mengancam nyawa.
Memang sebagian besar depresi disebabkan perubahan besar dalam hidup seseorang, seperti kematian keluarga dekat, kesepian, atau menderita penyakit berat.
Namun, depresi juga bisa dipicu oleh aktivitas-aktivitas harian rutin, seperti tak pernah olahraga hingga hobi tidur larut malam.
Apa saja aktivitas lainnya yang juga memicu depresi?
1. Sering mengonsumsi makanan olahan
Burger atau kentang goreng mungkin terasa sangat nikmat jika dimakan sesekali.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan tinggi ternyata bisa memicu rasa sedih.
Sebuah analisis dari riset diet dan depresi yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition pada 2013 menemukan bahwa semakin sehat pola makan kita, makin rendah risiko depresi.
• Sering Dianggap Masalah, padahal 5 Kebiasaan Dalam Hubungan Ini Baik Lho
• Bali Antisipasi Masuknya Virus Mematikan dari China
• Dua Pratima di Pura Dalem Desa Adat Pinge Hilang, Bermula Dari Kehilangan Layar Monitor Di Sekolah
Namun, beberapa studi tersebut hanya mengaitkan pola makan buruk dan mood yang buruk.
Studi-studi tersebut tidak bisa membuktikan hubungan sebab akibat satu sama lain.
Meski begitu, pola makan sehat--dengan definisi banyak buah-buahan, sayur, ikan, dan gandum utuh--adalah kebiasaan yang baik.
2. Terlalu sering sendiri
Menurut psikolog klinis Susan Heitler, PhD, memiliki waktu berkualitas sendiri membawa banyak manfaat terhadap kesehatan mental.