Kasus Yusuf Jadi Pembelajaran, Orangtua Harus Perhatikan Ini Saat Memilih PAUD untuk Anak
Kasus meninggalnya Yusuf Achmad Ghazali setelah hilang dari PAUD Jannatul Athfaal di Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu
TRIBUN-BALI.COM — Kasus meninggalnya Yusuf Achmad Ghazali setelah hilang dari PAUD Jannatul Athfaal di Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu berujung pada ditetapkannya Tri Supramayanti (52) dan Marlina (26), guru PAUD Yusuf sebagai tersangka.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Muhammad Ridwan mengatakan, keduanya dikenakan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang meninggal.
Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.
• Geng Donki Beraksi di 5 Lokasi, Hasil Rampasan Dibagi dan Dibelikan Minuman Keras
• Warga di Pesisir Pantai Tegal Besar Khawatir Abrasi Ancam Pemukiman, Abrasi Belum Tertangani
• Kepala Dinas PKP Bangli Tegaskan Sudah Tugaskan Dua Dokter Hewan Untuk Melakukan Pengawasan
Belajar dari kasus ini, psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, mengungkap bagaimana anak-anak pada usia PAUD memang membutuhkan pengawasan ekstra dari orangtua atau pengasuh.
“Anak-anak PAUD adalah anak-anak yang usianya di bawah 6 tahun. Anak-anak ini dalam pengasuhannya baik di rumah oleh orangtua maupun pengasuh atau guru di PAUD, masih memerlukan pendampingan dan pengawasan yang continue,” ujar Vera melalui surat elektronik, Jumat (24/1/2019).
Vera menambahkan, anak-anak pada usia itu dinilai memiliki keterbatasan dalam kemampuannya untuk mengurus dirinya sendiri.
“Termasuk menghindar dari bahaya,” ujarnya.
• Kepala Dinas PKP Bangli Tegaskan Sudah Tugaskan Dua Dokter Hewan Untuk Melakukan Pengawasan
• Pendaftar PPK di Bangli Capai 58 Orang, Pendaftar Terbanyak di Kecamatan Susut
• Sama-Sama Diawali dengan Demam, Apa Perbedaaan SARS dan Virus Corona dari Wuhan?
Pilih sekolah
Vera juga mengimbau pada orangtua untuk benar-benar selektif memilih sekolah untuk anak, terutama saat PAUD.
Beberapa hal yang harus menjadi perhatian bagi orangtua dalam memilih sekolah yang baik bagi anak, salah satunya adalah keseimbangan guru atau pengasuh dengan jumlah murid di setiap kelas.
“Perhatikan rasio guru dan siswa atau anak yang diasuh, apakah sudah sesuai dengan usia anak. Lihat apakah satu guru mengawasi terlalu banyak anak atau tidak,” kata Vera.
Selain itu, lingkungan fisik sekolah juga harus diperhatikan.
• Satu Turis yang Terduga Terkena Virus Corona Dipulangkan, Hasil Lab Negatif
• Presiden Jokowi Akan Paksa PNS Untuk Pindah ke Ibu Kota Baru di Kalimantan
• Video Potongan Kepala Saat Tabrakan di Jalan Hingga Viral, Kapolresta Denpasar Tegaskan Itu Hoax
Adakah hal-hal di sekitar sekolah yang berbahaya bagi anak seperti, sungai, kolam atau jalan raya yang ramai.
“Perhatikan bagaimana askes keamanan untuk keluar masuk ke sekolah tersebut, apakah ada prosedur keamanan atau bisa siapa saja masuk secara bebas,” imbuhnya.
Terkait biaya, Vera mengatakan bahwa sekolah dengan harga yang mahal tak seharusnya menjadi tolak ukur orangtua.