LRT Sepanjang 30 Kilometer Bandara Ngurah Rai-Ubud Segera Dibangun, Tahap Awal di Badung

Sesuai draf masterplan Dishub Provinsi Bali, LRT ini memiliki total panjang lintasan 30 kilometer (Bandara-Ubud).

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Dwi S
LRT Bandara-Jineng Kuta dirancang di bawah tanah. Ini untuk tahap awal dari rencana LRT Sepanjang 30 Kilometer Bandara Ngurah Rai-Ubud. 

PT KAI kini sudah mendapatkan persetujuan prinsip dari Gubernur Bali untuk menyusun FS yang akan diajukan kembali untuk usulan trase. 

“Kemungkinan PT KAI merencanakan bekerjasama dengan China Railway Rollingstock Corporations (CRRC, sebagai penyedia teknologi). Tapi Mereka belum merampungkan konsorsium karena menunggu FS selesai,” terangnya.

Risiko Biaya

Pembangunan LRT ini nantinya akan ada yang dibangun di atas maupun di bawah tanah.

Bagi daerah-daerah yang pembebasan lahannya cukup sulit, seperti daerah Kuta, maka akan dibangun di bawah tanah, begitu pun sebaliknya.

Hanya saja, kata Samsi, pada bagian pembangunan LRT di bawah tanah maka resiko biaya konstruksinya lebih mahal.

Saat ini biaya investasi untuk pembangunan awal LRT sekitar Rp 5 triliun.

Sementara jika secara keseluruhan pembangunannya berada di bawah tanah maka biaya konstruksinya diperkirakan lebih dari Rp 30 triliun.

“Jadi bisa sampai mungkin sekitar Rp 30an triliun itu kalau semuanya di bawah tanah. Tapi kan tidak semuanya di bawah tanah. Jadi ada sebagian nanti yang di atas tanah,” jelas mantan Kepala Bidang Fasilitasi Pengadaan Tanah Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini. (*)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNBALI

Langganan berita pilihan tribun-bali.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/TribunBaliTerkini

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved