Dari 140 Koperasi di Klungkung, 33 di Antaranya Tidak Sehat

Beberapa koperasi di Klungkung mulai melakukan rapat anggota tahunan. Dari total 140 koperasi di Klungkung, 33 koperasi di antaranya tidak sehat

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Suasana RAT (Rapat Anggota Tahunan) Koperasi Sri Nadi Klungkung, Senin (27/1/2020). Terdapat 33 Koperasi tidak aktif di Klungkung, dan tiga tahun berturut-turut tidak laksanakan RAT. 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Beberapa koperasi di Klungkung mulai melakukan rapat anggota tahunan.

Dari total 140 koperasi di Klungkung, 33 koperasi di antaranya dalam keadaan tidak sehat.

Bahkan 4 koperasi diusulkan untuk dibubarkan oleh anggotanya.

Setiap Koperasi pun diminta menumbukan fanatisme anggotanya, sehingga tumbuh rasa memiliki dan koperasi bisa tetap eksis untuk bersaing dengan lembaga ekonomi lainnya.

"Kami sudah rutin lakukan pembinaan ke koperasi, dan hingga saat ini ada 33 koperasi yang tidak aktif atau dalam keadaan sakit," ujar Kasi Pengawasan, Penilaian, dan Pemeriksaan Dinas Koperasi,  UMKM, dan Perdagangan Klungkung, Putu Jaya Kumara, Senin (27/1/2020).

Menurutnya, koperasi yang tidak aktif tersebut, sudah tiga tahun berturut-turut tidak melakukan rapat anggota tahunan (RAT), tidak bisa menjalankan unit usahanya, dan anggotanya banyak yang mundur.

"Ada 4 koperasi yang minta dibubarkan oleh beberapa anggotanya," jelasnya.

Meskipun demikian, menurutnya jumlah tersebut tidak terlalu signifikan.

Di Klungkung pun ada beberapa koperasi yang juga berkembang pesat, salah satunya Koperasi Pasar Srinadi Klungkung.

Koperasi tersebut menjalankan 9 bidang unit usaha dan memiliki aset mencapai Rp 261 miliar.

Anggota pun sebanyak 13.068 orang, dan menjadikannya salah satu koperasi terbesar di Bali.

"Biasanya penyumbang unit usaha terbesar dari Unit Simpan Pinjam. Meski ekonomi lesu, kami selalu meningkatkan kepercayaan anggota. Koperasi agar berkembang, harus meningkatkan fanatisme sebagai anggota."

"Sehingga meski banyak lembaga keuangan lain yang menawarkan bunga lebih besar, tetap setia menjadi bagian dari loperasi. Dengan demikian koperasi itu bisa tetap eksis," ujar Pengurus Koprasi Srinadi Klungkung, Ngakan Made Nata. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved