Jadi Perampok Kelas Kakap & Bagikan Hasil Jarahan ke Warga Miskin,Begini Perjalanan Hidup Johny Indo

Santa menjelaskan detik-detik sang kakek tutup usia. Saat itu, Johny sudah terlihat sulit bernapas, pihak keluarga mengira Johny masuk angin.

Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Ady Sucipto
Kolase Tribunnews: YouTube
Johny Indo 

TRIBUN-BALI.COM - Aktor senior yang bersinar di era 1980-an, Johny Indo meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020).

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh cucunya, Santa.

Dilansir dari Kompas.com berikut fakta mengenai meninggalnya Johny Indo.

1. Embuskan napas terakhir di rumah

Santa mengatakan, sang kakek meninggal dunia saat berada di rumah.

“Iya (meninggalnya) di rumah. Ya kurang lebih jam segitu (07:45 WIB) kita dikabarin,” kata Santa saat dihubungi, Minggu (26/1/2020).

2. Dikira masuk angin

Santa menjelaskan detik-detik sang kakek tutup usia.

Saat itu, Johny sudah terlihat sulit bernapas.

Kemudian, lanjutnya, pihak keluarga mengira Johny masuk angin dan langsung melakukan upaya memijit.

“Tadi pagi pas mau dimandiin, di rumah, napasnya mulai engap-engapan. Dipikir masuk angin, jadi dipijitin,” kata Santa.

Hingga pada akhirnya, Santa mendengar kabar bila Johny Indo telah meninggal dunia.

“Harusnya hari ibadah di gereja kan. Karena kebetulan pagi kita dikabarin bahwa mengembuskan napas terakhir, otomatis kita enggak mengadakan ibadah,” ucapnya lagi.

3. Riwayat penyakit hernia

Menurut penuturan Santa, Johny Indo memang sudah sempat sakit-sakit dan menjalani operasi hernia.

Dari sinilah kondisi dari Johny Indo mulai tidak stabil.

Usai operasi tersebut membuat Johny Indo kerap kali jatuh.

“Dia sakitnya cuma hernia sama jatuh, habis operasi hernia itu kurang lebih sebulan. Karena anak-anaknya kerja, dia mungkin di rumah mau ambil apa-apa jatuh. Mulai dari situ enggak bisa bangun, sakit,” ucapnya.

Selain itu, menjalani hari tuanya, Johny Indo juga sudah sulit berjalan hingga kesulitan untuk mengingat.

“Dia kan sudah pikun, jalan sudah susah. Namanya usia kan, sempat bangun, napasnya udah engap-engapan gitu,” ucapnya lagi.

Johny Indo merupakan aktor yang telah melewati jalan berliku dalam kehidupannya.

Sebelum menjadi aktor, Johny Indo pernah menjadi perampok hingga masuk ke Nusakambangan.

Dilansir dari Tribun.style, berikut perjalanan hidup Johny Indo.

1.  Nama asli Johanes Hubertus Eijkenboom

Johny Indo memiliki nama asli Johanes Hubertus Eijkenboom.

Lahir di Garut, Jawa Barat pada 6 November 1948.

Johny Indo dikenal sebagai aktor senior yang populer di era 1980-an.

2. Perampok kelas kakap

Sebelum dikenal sebagai aktor, Johny Indo awalnya dikenal sebagai perampok toko emas di Jakarta dan sekitarnya pada era tahun 1970an.

Ia tergabung dalam kelompok Pachinko (Pasukan China Kota) saat melancarkan aksinya tersebut.

Bersama kelompoknya, Johny Indo menjarah toko emas menggunakan senjata api untuk mengancam penjaga toko.

Namun, Johny Indo dan komplotannya tak pernah melukai dan merenggut nyawa korban.

Mereka hanya mengambil sebagian jumlah emas dari total emas yang ada di dalam toko emas tersebut.

Selama 10 tahun lebih tindak kejahatannya ini membuat aparat kepolisian kelabakan.

Dari semua aksinya, Johny Indo dan komplotannya telah merampok 129 kilogram emas.

Aksi paling terkenal Johnny Indo adalah merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979.

3. Robin Hood-nya Indonesia

Pernah mendengar kisah Robin Hood?

Robin Hood merupakan pencuri baik hati yang membagikan barang curiannya kepada orang miskin.

Itulah yang juga dilakukan oleh Johnny Indo sebagai perampok.

Hasil penjualan emas rampokan itu tak digunakan untuk memperkaya diri sendiri atau berfoya-foya, ia justru membagikannya pada rakyat miskin.

Johny Indo sengaja melakukan perampokan dari orang kaya asing untuk dibagikan pada sesama yang kurang mampu.

Ia menganggap orang asing itu telah mengambil harta dari Indonesia sehingga ia kembali merampasnya untuk rakyat miskin.

Meski begitu, Johny Indo tetap melakukan tindakan kriminal sehingga dirinya menjadi buruan polisi.

4. Masuk Nusakambangan dan sempat melarikan diri

Johny Indo berhasil ditangkap di Sukabumi setelah kelompok Pachinko lebih dulu ditangkap.

Ia dijatuhi hukuman penjara 14 tahun dan dijebloskan ke penjara Nusakambangan.

Namun baru tiga tahun menjalani hukuman, Johny melarikan diri dengan bantuan 34 narapidana di Nusakambangan.

Bahkan sudah muncul perintah untuk 'tembak di tempat' jika ada aparat kepolisian yang melihat Johny.

Rumah istrinya di Jakarta pun menjadi sasaran penggeledahan polisi.

Selama 12 hari hilang, ternyata Johny masih bersembunyi di sekitar pulau Nusakambangan dan menyerahkan diri pada polisi di sekitar hutan bakau.

Kilas balik ditanyai mengenai masa lalunya yang begitu berani kabur dari penjara Nusakambangan, Johny Indo mengaku itu bukan keberanian.

"Bohong kalau itu dibilang berani, saya itu hanya terpaksa, jadi nekat saja," ujar Johny Indo kepada Sriwijaya Post (11/7/2017).

5. Aktor kondang

Kehidupan Johny Indo berubah drastis setelah bebas dari penjara.

Ia menjelma sebagai aktor kondang yang bermain dalam film-film aksi.

Mulanya ia berperan menjadi dirinya sendiri dalam film berjudul 'Johny Indo'.

Kisah hidupnya sebagai gembong perampok yang mementingkan rakyat diadaptasi dalam film yang rilis pada tahun 1987 itu.

Tak hanya di situ, Johny Indo pun semakin memantapkan peran dan meningkatkan popularitasnya dalam belasan film lain.

Beberapa diantaranya adalah Badai Jalanan, Titisan Si Pitung, Misteri Cinta, Tembok Derita, dan masih banyak lagi.

6. Jadi pendakwah

Setelah pensiun dari industri hiburan, Johny Indo menjadi seorang pendakwah.

Ia menjadi mualaf dan kerap keliling kampung memberikan ceramah.

Johny Indo bahkan sempat pulang jalan kaki puluhan kilometer setelah berdakwah karena tak dibayar. Namun, ia tak mengeluh dan selalu ikhlas.

Namun, tak lama setelah itu ia justru ketiban durian runtuh.

Johny Indo mendapatkan job untuk berdakwah di perusahaan seorang pengusaha kaya.

Bagi Johny Indo, kehidupannya kini hanya untuk mencari rezeki yang halal, meskipun tak seberapa, tapi itu adalah berkah.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved