Harga Cabai Naik di Badung, Ini yang Akan Dilakukan TPID

Pasokan cabai di Badung semakin berkurang lantaran petani kini jarang menanam cabai lantaran cuaca.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Kander Turnip
Tribun Bali/Noviana Windri Rahmawati
cabai 

Pemantauan ini dilakukan agar tidak ada oknum supplier maupun tengkulak yang memanfaatkan keterbatasan produksi untuk mencari keuntungan yang sangat tinggi.

“Bisa saja kan tengkulak membeli cabai pada petani lebih murah. Setelah itu ditimbun dan dijual di pasaran dengan harga tinggi,” bebernya sembari mengatakan untuk di Badung belum ada.

Disinggung program jangka panjang untuk menstabilkan harga cabai, Soryawati menyebut akan melakukan beberapa langkah.

Pertama, mendorong penambahan luas tanam cabai dengan cara membantu bibit pupuk dan obat-obatan kepada petani, termasuk mengatur pola tanam, sehingga produksi merata sepanjang tahun.

Kemudian, mendorong masyarakat memanfaatkan tanah pekarangan untuk menanam cabai.

“Tak kalah pentingnya, kami akan mendorong desa untuk memanfaatkan dana APBDes dalam pengadaan bibit cabai yang disebar kepada masyarakat. Ini kita lakukan karena kejadian ini seakan menjadi musiman. Dari Desember hingga triwulan pertama pasokan cabai akan menurun,”jelasnya.

Lanjut Rosyawati menjelaskan, melambungnya harga cabai ini hampir terjadi setiap tahun.

Salah satunya penyebabnya adalah berkurangnya produksi karena faktor cuaca.

Seiring denga musim hujan, produksi cabai menurun dengan drastis di seluruh wilayah di Bali.

Sehingga kondisi ini menyebabkan harga cabai meningkat dengan tajam.

“Untuk jumlah berapa kita akan lakukan pasokan itu belum. Sementara kita akan jajaki dulu untuk melakukan pemasokan cabai ini,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved