King Cobra Mengamuk, Patuk Norjani di Kening dan Tangan, Tolak Diobati Berujung Nyawa Melayang

King Cobra Mengamuk, Patuk Norjani di Kening dan Tangan, Tolak Diobati Berujung Nyawa Melayang

dok/ist
Atraksi pawang ular dengan seekor ular King Kobra diduga terjadi di Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah Kalbar, diupload akun facebook Anokta Bertus. Pawang meninggal dunia usai dipatok. 

TRIBUN-BALI.COM, MEMPAWAH - Ketua Badan Pemusyahwaratan Desa (BPD) Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Udin Marsius mengungkap fakta lain peristiwa tewasnya Norjani, seorang pawang ular akibat digigit king kobra, Sabtu (25/1/2020) kemarin.

Menurut dia, yang dilakukan Norjani melilitkan ular king kobra di badannya tersebut bukan untuk atraksi, melainkan ritual menjinakkan ular.

"Di sini saya ingin menjelaskan, bahwa yang dilakukan Norjani itu bukan atraksi, tapi itu teknik beliau menjinakkan ular," kata Udin kepada sejumlah wartawan, Selasa (28/1/2020).

Udin menjelaskan, alasan Norjani melakukan ritual itu di halaman terbuka dan disaksikan sejumlah masyarakat karena di tempat itulah ular king kobra sepanjang 5 meter tersebut ditemukan.

"Jadi kami mohon, anggapan bahwa itu atraksi dicabut. Saya hanya ingin meluruskan," harap Udin.

Udin mengenang Norjani sebagai sosok yang dihormati di kampung.

Semasa hidupnya, dia sering mengobati warga, khususnya jika terkena gigitan ular.

"Pak Norjani itu warga yang berjasa bagi kampung, khususnya di Desa Pak Utan ini," ujar Udin.

Diberitakan, Norjani, seorang pawang ular di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, tewas digigit ular king kobra sebanyak dua kali.

Gigitan pertama di tangan sebelah kanan, gigitan kedua di bagian kening.

Peristiwa itu bermula pada Sabtu, sekitar pukul 16.00 WIB saat Norjani melakukan atraksi di dekat rumahnya.

Sejumlah warga menyaksikan atraksi berbahaya itu.

Namun, saat memegang kobra, tampak binatang berbisa itu meliuk-liuk hingga berkali-kali menggigit Norjani.

Usai terkena dua kali gigitan, Norjani masih tampak biasa saja.

Bahkan, saat hendak diobati, dia tampak menolak.

Namun, sekitar pukul 18.30 WIB, Norjani mulai mengalami demam dan dilarikan ke Klinik Susteran di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Usai mengalami demam dan dibawa ke klinik tersebut, Norjani sempat mendapat perawatan medis.

Namun, nyawanya tak tertolong.

"Korban kemudian meninggal dunia dan dimakamkan hari ini," ujar Kapolsek Toho Iptu Dede Hasanuddin, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved