Sponsored Content
Bupati Eka bersama Wabup Sanjaya Nyaksi Prosesi Melasti Serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi
Bupati Eka bersama Wabup Sanjaya Nyaksi Prosesi Melasti Serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti bersama Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, ‘Nyaksi’ prosesi Melasti serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (29/1/2020) pagi.
Prosesi Melasti diawali dengan persembahyangan Pekeling Metetangi Ngelantur Nedunan Ida Betara yang berstana di Pura Luhur Batukau jagi pacing Melasti ke Segara, setelah itu dilanjutkan Pemelastian yang menempuh jarak kurang lebih 90 KM, melintasi 18 Desa Adat yang akan dilalui dengan berjalan kaki.
Nampak Bupati Eka bersama Wabup Sanjaya dan jajaraan OPD di Lingkungan Pemkab Tabanan, Panitia beserta ribuan umat yang hadir saat itu melakukan persembahyangan dengan khusyuk dan khidmat.
Melasti bertujuan untuk menyucikan kembali isi jagat raya ini, dilaksanakan dengan berjalan kaki dari pura Luhur Batukau menuju segara Tanah Lot, Tabanan, Bali.
• Pohon Tela Karet Tumbang Akibat Hujan di Jembrana
• Ketut Suparta Sodomi Wanita 32 Tahun di Kamar Kos Kuta Bali, Korban Lapor karena Tak Tahan Sakit
• Menhan Prabowo Subianto Temui Menhan Rusia, Ini yang Dibicarakan
Melalui upacara Melasti ini Ida Bhatara tedun napak pertiwi untuk menghilangkan leteh jagat (kekotoran bumi).
Prosesi ini akan menempuh waktu hingga empat hari tiga malam yang dimulai dari pagi Rabu (29/1/2020), sekitar jam 08.00 WITA dengan berjalan kaki dari Pura Luhur Batukau sampai dengan Sabtu (1/2/2020).
Iring-iringan melasti yang mencapai ribuan orang tersebut, terlebih dahulu dari Pura Luhur Batukau akan menyinggahi Pura Puseh Wongaya Gede untuk beberapa saat dan melanjutkan kembali menuju Desa Tengkudak dan singgah di Pura Bale Agung Desa setempat.
Dari sana, selanjutnya rombongan menuju Desa Penatahan, menyeberangi sungai Yeh Ho, ke jalan utama di Pertigaan Jegu, lalu belok kiri menuju pertigaan Buruan dan belok kanan menuju Desa Wanasari.
Di Desa Wanasari akan singgah di Pura Bale Agung.
Perjalanan berlanjut menuju Beji Desa Tuakilang.
Dari Beji ini kemudian naik ke jalan utama utara terminal untuk singgah di Pura Pesimpangan Tuakilang.
Dari pura ini perjalanan dilanjutkan menuju Pura Puseh Tabanan untuk bermalam (mererepan).
Kamis (30/1/2020), sekitar pukul 05.00 WITA, rombongan melasti memulai kembali perjalanan melalui Patung Sagung Wah ke Jalan Gajah Mada lalu Jalan Melati, di Simpang TL Grokgak Gede- By Pass Soekarno lurus ke selatan dan sesampainya di pertigaan Gor Debes, berjalan ke timur menuju Pura Beji di jembatan Banjar Demung kemudian singgah di Pura Desa setempat.
Bahkan pada hari itu, iring-iringi melasti diyakini akan mencapai puluhan ribu orang, bahkan lebih.
Usai itu, perjalanan dilanjutkan menuju Jalan Kediri ke selatan, simpang tiga Kediri ke selatan, simpang patung Catur Muka ke selatan, Nyitdah ke timur, pertigaan Mengesang ke timur hingga Bale Banjar Braban Ulun Desa ke selatan kemudian mesandekkan/beristirahat sebentar di Pura Desa Beraban.